Kawasan Karst

Membaca National Geographic terbitan bulan Mei ada satu topik menarik bagi saya, topik itu berbicara tentang penelusuran gua terdalam di dunia.

Gua atau Cave dalam Bahasa Inggris-nya merupakan salah satu bentukan alam yang masih menjadi misteri bagi sebagian orang. Bagi saya yang pernah mengenyam bangku perkuliahan di bidang Teknik Pengairan memandang gua adalah sebagai salah satu wujud air bawah tanah, karena gua identik dengan sungai bawah tanah.

Apa sebenarnya yang menarik dikaji dari sungai bawah tanah? banyak sekali yang dapat dipelajari dan dieksploitasi dari sungai bawah tanah jika menggunakan prinsip konservasi. Sebuah daerah yang memiliki banyak sungai bawah tanah sering sekali dijuluki dengan Kawasan karst. Salah satu kondisi wilayah karst yang paling terlihat oleh mata adalah sebuah daerah yang kering dan panas pada permukaan tanah namun di bawah tanah menyimpan volume air dalam jumlah besar.

Ketertarikan saya pada Kawasan Karst dimulai sejak saya masuk ke kawah Impala Unibraw dan menerima sedikit dasar-dasar ilmu gua, pada saat itu yang sangat menarik bagi saya adalah Hidrologi Karst karena ini sesuai dengan basic akademis yang saya miliki. ketertarikan ini semakian berlanjut ketika saya mencapai status mahasiswa tingkat akhir pada jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya. Pada saat itu saya berkeinginan membuat skripsi dengan judul pengelolaan sungai bawah tanah pada kawasan karst dengan daerah percontohan di Malang Selatan. Namun karena beberapa hal terpaksa judul itu saya tangguhkan mengingat banyak resources yang harus saya keluarkan jika memaksakan menggunakan judul tersebut :(.

Di Indonesia sendiri ada sebuah perkumpulan yang bernama HIKESPI, hanya sayang sepertinya kegiatannya tidak begitu banyak terblow up oleh media massa, bahkan melalui pencarian di search engine google dengan kata kunci ‘hikespi’ saya tidak menemukan satu buah jawaban. Sementara di lain pihak ternyata ada satu buah komunitas penelusur yang gua yang ternyata cukup eksis dan lumayan memberikan informasi tentang gua-gua yang ada di Indonesia, komunitas ASC yang berkumpul dalam subterra.or.id dapat memberikan seteguk informasi tentang keberadaan gua ataupun sungai bawah tanah yang ada di Indonesia.

FYI, Pulau Jawa sendiri memiliki beberapa kawasan karst yang tersebar di beberapa daerah seperti di Pacitan, Gombong, Tuban, Malang Selatan dan Gunung Sewu. Bahkan Gunung Sewu adalah salah satu kawasan karst yang menjadi salah satu warisan dunia yang harus dijaga kelestariannya.

Akankah kawasan karst akan terus terjaga kelestariannya?

Referensi tentang karst, gua dan speleologi yang ditulis oleh rekan saya Ittok.

10 thoughts on “Kawasan Karst

  1. punya artikel tentang kawasan karst bahorok, sumut ga mas? aku mo buat skripsi tentang hidrologi kawasan karst bahork tapi sampai sekarang aku susah dapat informasinya. Thanks

  2. :-\
    gini mas, saya bisa minta referensi tentang hidrologi kawasan karst atw apa aja yang berhubungan dengan sungai bawah tanah….
    thx sebelumnya…
    🙂

  3. mas kawasan karst itu apaan seh?trus mas tau gak apakah pegunungan menoreh di magelang itu merupakan kawasan karst?

  4. mas, bisa minta tolong kasih petunjuk mengenai penelitian hidrologi di kawasan karst gak? Saya mau meneliti tentang sifat fisik air di kawasan karst. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkn terimakasih.

  5. Workshop dan Field Training
    “Peranan Peneliti dalam Pengelolaan Kawasan Karst”

    Pendahuluan
    Fenomena kawasan karst merupakan fenomena unik yang terdapat di permukaan bumi. Secara geomorfologis, kawasan karst merupakan daerah yang dominan berbatuan karbonat. Kawasan karst merupakan kawasan yang mudah rusak. Batuan dasarnya mudah larut sehingga mudah sekali terbentuk gua-gua bawah tanah dari celah dan retakan. Mulai banyaknya permukiman penduduk yang terdapat di daerah ini akan berpengaruh terhadap tingginya tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan. Serta bahaya dari alam sendiri berupa bencana alam guguran batuan dan runtuhnya gua bawah tanah.
    Berdasarkan fenomena-fenomena di atas, berbagai macam penelitian telah dilakukan dalam usaha pengelolaan kawasan karst tersebut. Kawasan karst merupakan kawasan yang kompleks, dan dibutuhkan pengertian serta pengetahuan yang lebih mendalam untuk pengelolaannya. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya pengelolaan yang tepat untuk meminimalisir segala potensi permasalahan yang mungkin terjadi. Salah satu upaya yang tepat dan dapat dilakukan adalah mengadakan workshop tentang pengelolaan kawasan karst.

    Waktu Pelaksanaan
    Senin – Rabu, 27 – 29 Agustus 2007
    Bentuk kegiatan
    1. Senin, 27 Agustus 2007
    Pemberian Materi (In Class) mengenai :
    • Geomorfologi Karst
    • Hidrologi Karst
    • Biospeloelogi Karst
    • Remote Sensing and Geographic Information System Karst
    • Potensi Wisata Karst
    2. Selasa, 28 Agustus 2007
    Field Training
    Akan diisi dengan praktek lapangan mengenai
    • Pengenalan Geomorfologi Karst
    • Pengenalan dan Identifikasi Biospeleologi Karst
    • Pengujian Kualitas Air Secara Cepat (Hidrologi Rapid Assesment)
    Dilaksanakan di Kawasan Karst Kabupaten Gunungkidul, Propinsi DIY
    3. Rabu, 29 Agustus 2007
    Overview kegiatan Workshop dan Field Training
    Pemberi materi
    1. IGI (Ikatan Geografi Indonesia), oleh Prof. Dr. H. Suratman Woro, M.Sc
    2. Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul Propinsi DIY, oleh Drs.Edi Birowo, ST
    3. LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), oleh Cahyo Rahmadi, S.Si
    4. ASC (Acintyacunyata Speleologi Club), oleh Fredy Candra S.T
    5. Dosen Fakultas Geografi UGM; oleh Drs. Eko Haryono, M.Si; Nur Muhammad Farda, S.Si,M.Kom dan Tjahyo Nugroho Adji, S.Si, M.Stech
    Fasilitas
    1. Seminar kits (Map, Makalah, Block note, Co – card, Ballpoint)
    2. Training Kit ( Hidrologi Test Kit)
    3. Konsumsi
    4. Transportasi (Field Training)
    5. Sertifikat
    Tata Cara Pendaftaran
    1. Pendaftaran dilakukan sampai dengan tanggal 24 Agustus 2007
    2. Formulir pendaftaran dapat diperoleh di sekretariat GEGAMA Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Jl. Kaliurang km 4.5, Bulak Sumur, Yogyakarta 55281; download di website http//gegama.geografi.ugm.ac.id atau melalui email di gegama_geo@yahoo.com dengan konfirmasi terlebih dahulu.
    3. Kontribusi Rp 300.000,0/orang
    4. Pembayaran dilakukan langsung ke Sekretariat GEGAMA atau melalui rekening Bank Syariah Mandiri cabang Yogyakarta atas nama GEGAMA dengan nomor rekening 0940019192
    5. Syarat telah menjadi peserta :
    – Mengembalikan formulir pendaftaran yang diisi lengkap paling lambat tanggal 25 Agustus 2007 baik secara langsung ke sekretariat GEGAMA Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Jl. Kaliurang km 4.5, Bulak Sumur, Yogyakarta 55281 telp (0274) 902340 atau melalui faksimili ke (0274) 589595
    – Telah membayar kontribusi dengan bukti pembayaran berupa kuitansi (untuk pembayaran secara langsung) dan fotocopy bukti transfer (untuk pembayaran melalui rekening) melalui faksimili ke alamat GEGAMA Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Jl. Kaliurang km 4.5, Bulak
    – Sumur, Yogyakarta 55281; telp (0274) 902340; fax (0274) 589595 paling lambat tanggal 25 Agustus 2007.

    Informasi
    1. Fasilitas yang diberikan dalam workshop ini tidak termasuk penginapan
    2. Biaya transfer rekening ditanggung peserta
    3. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi :
    4. Ningrum (081808517730)
    5. Monica (085228688104)

  6. dari artikel diatas, saya jadi sangat tertarik untuk mempelajari dan memahami tentang karst..
    Sebenarnya saya lagi butuh baanyak informasi tentang karst nih (artikel; buku, dan lainnya), soalnya saya lagi penelitian hidrologi karst di kawasan maros-pangkep sulawesi selatan, itu untuk tugas akhir mahasiswa S1 saya di prog.studi geofisika unhas makassar,,klo gak keberatan saya minta bantuan informasinnya yah,,thanks b4

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This is not spam