Ya, topik kali ini akan berbicara tentang Jomblo. Ide tulisan ini sebenarnya sudah ada sejak lama dalam otak saya, namun baru kali ini saya dapat menyusunnya menjadi sebuah tulisan yang dapat anda baca secara panjang lebar :).
Entah darimana asal muasal kata Jomblo. Saya cari-cari di internet dan ternyata tidak dapat ditemukan arti harfiah jomblo, namun secara umum jomblo dapat diartikan single. Single disini bisa berarti ‘sendiri tanpa kawan’, hanya saja jomblo biasanya identik dengan ‘sendiri tanpa lawan jenis’
Banyak orang yang tidak merasa dirinya adalah jomblo, karena di sekelilingnya selalu di temani oleh teman-temannya, namun perlu disadari bahwa kosakata Jomblo sendiri lebih mengarah kepada suatu hubungan pribadi antar lawan jenis. Sedikit saya kutip dari situs Waspada.
Para jomblo sebenarnya tidak merasa kesepian seperti yang kita bayangkan, mereka juga dapat bergaul dengan para sahabatnya yang kadang memiliki pacar lebih dahulu. Di samping itu, terkadang mereka juga memiliki pemikiran yang lebih baik, seperti memikirkan hal-hal positif ketimbang sibuk membahas rencana malam mingguan.
Kutipan lainnya yang saya ambil:
Saat malam minggu juga banyak kerjaan yang positif yang bisa dilakukan daripada harus mikir weekend bareng siapa. Biasanya ngejomblo diakibatkan terlalu selektif mencari pasangan jadi tidak sembarangan. Bukan karena malu dikatain nggak laku jadi terima siapa aja jadi sang kekasih. Malah hasilnya akan jadi tidak baik, bisa-bisa dapat yang kelakuannya tidak baik.
Saya pribadi saat ini dalam usia menjelang live begin 30th masih berstatus jomblo 🙂 dan banyak rekan saya yang bertanya kenapa saya masih saja menjomblo. Eit…… nanti dulu. Ada beberapa alasan yang mendasari kenapa saya sampai saat ini masih membujang alias jomblo. Alasan yang saya tuliskan nantinya adalah alasan yang logis BAGI SAYA namun belum tentu logis buat anda sebagai pembaca. Alasan tersebut antara lain :
* Saya masih menikmati kehidupan bebas saya, bisa pulang malam tanpa harus bingung istri menanti di rumah
* Ada banyak keinginan saya sebelum menikah yang banyak belum tercapai dan jika Tuhan mengijinkan saya ingin mewujudkannya sebelum saya menikah
* Target saya menikah adalah 2-3 tahun ke depan, walaupun mungkin bagi sebagian orang katanya terlalu tua, tapi tokh yang menjalani hidup ini adalah saya sendiri?
* Sampai dengan saat ini saya belum ada keinginan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis entah untuk serius ataupun hanya sekedar pacaran. Waktu saya lebih banyak dihabiskan untuk berkarya dan berkarya dengan komputer
* Saya masih belum siap untuk menjalin suatu hubungan serius yang tujuannya untuk membina rumah tangga
* Kakak saya yang lebih tua 3 tahun dari saya sampai saat ini pun masih belum menikah, adik saya pun yang berumur lebih muda 3 tahun dari saya juga belum menikah. Mungkin ini menjadi salah satu alasan kenapa saya begitu santai menghadapi pertanyaan banyak orang kenapa belum menikah?
* Saya adalah seorang perokok dan rokok yang saya hisap adalah a-mild sedangkan salah satu prinsip a-mild adalah Jadi tua itu pasti, jadi dewasa itu pilihan (ih gak nyambung ya?)
Dari beberapa alasan tersebut tentunya ada konsekuensi lain yang harus saya tanggung sebagai seseorang yang menyandang predikat jomblo, namun saya masih menikmati hidup ini walaupun banyak rekan saya yang memberi predikat sebagai ‘jomblo’.
Hahaha, saya ingat salah satu Reality Show di TV yang berjudul katakan cinta, biasanya disana ada kategori High Quality Jomblo. Yah, mudah-mudahan saja saya juga bisa menjadi high quality jomblo minimal bagi saya sendiri :p.
Tulisan ini seperti saya jelaskan diawal sebenarnya sudah sejak lama ada dalam otak saya, namun terpaksa saya buat dengan tergesa-gesa karena banyaknya desakan dan pertanyaan dari rekan-rekan saya yang gak bosen-bosennya menanyakan status kejombloan saya (silahkan lihat pada beberapa komentar di buku tamu ataupun di komentar tiap tulisan saya). Dan saya yakin setelah tulisan ini, maka komentar rekan-rekan akan semakin bertaburan di tulisan ini.
Oke Guys…? is this enough? any comments? 🙂
Mugkin ini adalah komentar yang pertama kali masuk dalam topik ini dan … ehmm …. gimana yah, ntar salah lagi ikzz …. 😛 Memang benar, semua orang itu beda prinsip dan pendirian. Nggak selamanya jomblo itu menyakitkan (meski aku blm pernah merasakan terhitung sejak umur 14 th, alhamdulilah sampai saat ini msh awet ae 🙂 ). Dan bukan semuanya org yang mempunyai pasangan hidup itu senang terus. *mosok ngene sek salah ae rek … ck ck.. *
Yo wes, masio jomblo gak jomblo gak ono bedanya kalo dilingkungan pertemanan, wong masio sampeyan jomblo ilow yo sek mbantu skripsiku dan menjadi dosen pribadiku. hihi … muach 😛
uuuufff…. patah hatiku, baru kali ini kurasakan cinta bertepuk sebelah kamar.. oh juneet
masalah jomblo ini, sering menjadi berita yang seolah olah menyakitkan atau menyedihkan padahal, nggak lah. jomblo cuma sebutan. dan bagi aku itu itu adalah masa tenggang atau masa istirahat. seperti aku sekarang setelah 12 kali pacaran sekarang jomblo sebenarnya adalah mas istirahat untuk tancap gas lagi…………….. hehhehehehehhe
Kk yang budiman..
saya, mungkin salah satu yang paling mengkritik ke-jomblo-annya kk mempunyai argumen sbb :
Jomblo yang saya maksud adalah kesendirian kk yang seakan2 antipati thdp bwk (baca:cewek). jujur saja ya kk, saya pernah ketemu kk dicare pada sabtu malam. sempat terlintas di benak saya, apakah kk emang jomblo ato dah merit (kliatan tenang), pada akhirnya kk emang jomblo :). ok saya sangat salut kk berbesar hati menulis artikel tsb, cuman alangkah indahnya jikalau bisa merubah keadaan menjadi lebih baik ^_^. oh yah saya jd ingat teman saya yang pernah berpesan : “rejeki ga kemana kok,nikah bukan suatu halangan”, jadi saya dpt simpulkan bahwa tdk ada alasan untuk takut menjalin suatu hubungan (dgn lawan jenis).satu lagi, sampai kapan kk spt ini..? sampai tercapai semua cita2 kk..? kapan..?. jujur, kk pasti juga memikirkan hal ini :). semoga hal ini menjadi masukan buat kk.
Argumen diatas sama sekali tidak ada tendensi apapun, hanya sekedar uneg2 aja :).
(ndoweh, koordinator gerakan pilih lawan jenis)
huakakakakaka duh tukang parkir maneh, pager bagus ae wes cek rodok keren :P.
ralat : dalam argumenku ada kata “seakan2”
1: apakah kamu ingin merasakan jadi jomblo?, kalo pengen jadi jomblo gampang kok… skripsinya gak usah diselesaikan dijamin nanti dik feni akan meninggalkan dirimu. Lha mangkane ndang dimarekno skripsine timbangane dik feni di gebet uwong
2: ya wajar aja kalo sandy aulia aja bertepuk sebelah tangan, kan udah ada dian sastro :tongue:
3: jomblo emang sebutan, yang penting itu bisa tancap gas…. kalo kata acara tv bisa ‘tarikkk mang……..”
4: omonganmu kok sok bijaksana weh? adakah kata2 ditulisanku tentang antipati thdp cewek?, gini-gini gue juga demen sama bwk :smile:, eh gue juga gak takut ngejalin hubungan sama cewek kok. Yang jelas kalo aku nikah, ndoweh tak dadekno tukang parkir ae, timbang engkok nyerocos ae :)).
Masih ada komentar dari yang lain?
6: seakan-akan itu kan yang masih ngawang alias gak jelas. Nah dengan tulisan ini aku perjelas ya. Trus, sebentar lagi aku akan telpon harlem-harlem dari kamu, jadi nama baik kamu akan dipertaruhkan :tongue:
Hi Dud !
ahh…kalo yg satu ini gue kagak komen dah…
:)) :)) :))
hahahaha… kok bau2 pembelaan ya. 😀 Tapi gak2 papa, setiap orang berhak punya keinginan masing2. Memang ada keasyikan tersendiri dengan berstatus jomblo, tapi ingat juga… ada keasyikan lain jika kita udah punya pasangan (pacar/istri) yg gak akan kita temui jika masih jomblo.
Khusus point-mu no.2, tentang target2 yg ingin dicapai sebelum menikah… menurutku akan lebih indah kalo ada yg menemani saat proses pencapaiannya. 🙂
lucu lagi kalo punya relation di net, keliatan jomblo tp ternyata udah punya pacar 😀 😀 😀
“Biasanya ngejomblo diakibatkan terlalu selektif”
hmmm…bener juga sich! Biasanya org Belanda disini pikirannya tuh hanya satu: SEX!! to the point ajah deh…dan mereka kalo nanya sesuatu yang kita anggap gak normal, bagi mereka itu normal!
Menanggapi argumen dari sdr. Ndoweh :
Dari tulisan sdr mungkin orang yg gak kenal anda akan berfikir kalu anda ini orang yang sudah dewasa, bijaksana, dan kebapakan, padahal aslinya kan (maaf) mbuojeh hihiih .. :P, Tp saya salut kok sama identitas yang anda cantumkan dibawah komentar anda yaitu : (ndoweh, koordinator gerakan pilih lawan jenis) .
Kalo menurut saya sih buat gerakan itu topiknya yang sepesifik, kalo hanya gerakan pilih lawan jenis sih itu terlalu luas, bisa mencakup orang seisi bumi ini, yang lebih spesifik dan mengarah pada target githu looh. Misalnya (ini misal loh, “karakter, tokoh, dan nama adalah fiktif belaka, bila ada kesamaan itu hanya kebetulan semata” 😛 ) yang spesifik seperti ini:
1. Gerakan Pengamatan Ke-Normalan Seorang Dudi (GPKSD).
2. Gerakan Pengamatan Jodoh Untuk Seorang Dudi (GPJUSD).
3. Gerakan Pengamatan Masa Lalu Seorang Dudi (GPPHSD).
4. Gerakan Pengamatan Tipe Cewek Untuk Seorang Dudi (GPTCUSD)
Sekali lagi itu hanya sebuah contoh, untuk merealisasikan bisa dirapatkan di tempat biasa, terimakasih.
Jawaban atas tanggapan sdr. draon :
Membaca tanggapan anda jelas sekali kalo anda itu tipe orang “ngathok“. Maaf ini hanya istilah yang saya pakai sendiri untuk menilai anda, terserah anda akan bereaksi atau tidak. Anda terlalu naif kalo menilai orang seperti itu tanpa melihat diri anda dulu. Nilailah diri anda dulu sebelum menilai orang lain. Argumen saya terhadap kk hanyalah intermezzo saja tanpa tendensi apapun jadi tidak ada alasan bagi anda untuk langsung memvonis saya, apalagi mencela. maaf, selama ini saya tidak biasa mencela anda hal itu dikarenakan “pertemanan” yang lebih saya utamakan. Demikian mungkin harap dimaklumi, wassalam.
(ndoweh, Sekjen Gerakan Pengamatan Ke-Normalan Dudi)
daftar jadi anggota GPKSD
*gedubrak*
🙂 🙂 🙂
9: bee, itu bukan pembelaan tapi menjelaskan apa yang aku alamin :tongue:. btw, kalo boleh tau apa keasyikan tersendiri setelah nikah bee? :)). Untuk point nomer dua, thanks atas sarannya, membuat aku jadi berpikir ulang nih 🙂
10: kalo aku di net gak ada pasangan apalagi di dunia nyata cha :), emang mau nyariin apa buat pasangan aku?, dari Belanda juga gpp deh :)). BTW, unsur sex di Indo mungkin masih jadi hal yang tabu walaupun pada kenyataannya banyak hal begitu yang terjadi walaupun dalam gerakan ‘underground’.
11: Sah-sah aja kalo mau bikin gerakan begitu, tokh dunia di net gak ada yang melarang kok. ntar aku juga mau bikin gerakan ah, memantau skripsi seorang teman :p
12: emangnya kenapa disebut ngathok weh? ada apa dengan draon?
13: ah ikut-ikutan, gak punya ide sendiri :p
15: setuju sama pendapat kamu, tapi untuk saat ini aku masih belum berpikir ke arah sana. Insya Allah suatu saat pasti juga ke arah sana. Lagian sapa juga mau jadi jomblo terus-terusan? 🙂
Net, Kawin itu gak enak, gak bisa keluar malem, gak bisa pulang pagi, gak bisa ngoprek kompie lama2 etc. Tapi lo dibandingin ma enaknya punya soulmate n pegangan kalo kita lagi down kyknya yng aku sebut td gak ada apa2nya deh. Met jomblo ajah yah
to Komeng:
Sapa bilang kalo udah kawin (kawin apa nikah sih? aku anggep nikah ya) gak bisa keluar malem, gak bisa pulang pagi, gak bisa ngoprek kompie sepuasnya? Itu mah tergantung ceweknya tipe apa. Kalo tipe “polisi”, tuduhan ini bisa jadi betul. Kita ngapa2in harus dapet ijin dulu, sedikit2 keluar larangan. Duh… mending jgn kawin dulu deh kalo gelagat ceweknya seperti ini. Tapi kalo tipe “partner”, wah… ini baru asyik. Kita mau ngoprek kompie sampe pagi juga ditemenin, kadang ikutan ngoprek malah (meski gak ngerti apa2), bikinin kopi, dlsb. Kita ngapain aja, dia mau nememin, ato rela ditinggalin sebentar di rumah. Asal kitanya aja jgn sampe egois dan kebablasen, saling ngerti gitu. Pokoknya asik dah! 😀
Kayaknya Dudi butuh tipe cewek yang bisa kayak gini deh. 🙂 Iya gak, Dud??? 😀
17: emang apa beda kawin sama nikah? :tongue:
hehehehe, kayaknya emang iya… aku butuh kriteria cewek seperti yang kamu sebutin, tapi kayaknya kalo yang begitu harus dapet dari kalangan chatter :)), sementara aku sendiri gak begitu hobby chatting. Ada ide bee sapa yang mau digebet sama orang geek/nerd seperti aku :p
tentang beda kawin ama nikah… coba tanya kebo, deh. 😀
tentang cewek… gak harus chatter kok, yg penting ngerti “dunia” tukang oprek kompie. just saran aja, berdasarkan pengalaman… coba cari cewek mitek/ilkom/elektro, tapi yg gak pinter2 banget. hahahahahaha…. 😀
BIKIN PEMBENARAN GA USAH REPOT2.
walah wong atasane gak payu ae kathek ngomong gak karu-karuan, kwepet! ndek endi-endi susu sek empuk bleh… otreh :))
19: kenapa gak boleh pinter-pinter banget? hahahahaha
20: waduh kalo wandi komentar susah deh, sebab lidahnya meliuk dan membekuk :tongue:
#21 : sebab kalo yg pinter kira-kira ga mau ma elo! :p
kriteria ce yg tepat buat dudi :
1. betah melek
2. betah ol 24 jam
3. betah ngoprek kompie
4. paham linux
5. betah cocot’e junet
6. setia menemani junet 24jam tanpa mengeluh
7. ga banyak menuntut, mau melakukan apa aja yg di minta junet
8. ga pernah komplain or protes
9. tahan banting
waaahh..net, kayaknya lu musti kawin ama PC router apa Server gitu loh, yah minimal sama 24 port unmanaged switch ….
😛
ooppsss….kok komen gue hurufnya gede2…?
sory…. 🙂
ralat dari komen diatas :
Menanggapi pembelaan saudara Dudi :
1. hehehehe, kayaknya emang iya… aku butuh kriteria cewek seperti yang kamu sebutin, tapi kayaknya kalo yang begitu harus dapet dari kalangan chatter :)) = udah dapet kan ?? malahan sampe merayakan valentin berdua di mBatu kemarin tuh, memang kakak pandai menyembunyikan sesuatu ikss. Mosok sampek dibelani jauh² ke Malang hanya untuk ketemu sampeyan sek gak mengakui ae ikz. pancen kurang bersyukur kok wong siji iki.
2. Sah-sah aja kalo mau bikin gerakan begitu, tokh dunia di net gak ada yang melarang kok. ntar aku juga mau bikin gerakan ah, memantau skripsi seorang teman :p = duh mbahas iki maneh iks, so what githu loh. Piss ae wes dari pada gak direwangi skripsiku. Pokok e semboyanku ttg kakak adalah = “tak ada yg lain selain dirimu yg selalu kupuja, kusebut namamu disetiap hembusan nafasku ….” heheh … muach titid e seng cilik 😛
Menanggapi pembelaan saudara Dudi :
1. hehehehe, kayaknya emang iya… aku butuh kriteria cewek seperti yang kamu sebutin, tapi kayaknya kalo yang begitu harus dapet dari kalangan chatter :)), tilis.net. Ngono yo sek gak ngaku i … ck ck ck ck … kurang bersyukur tibak e wong iki. (upszztt keceplosan, maap KK, DD khilap 🙂 )
2. Sah-sah aja kalo mau bikin gerakan begitu, tokh dunia di net gak ada yang melarang kok. ntar aku juga mau bikin gerakan ah, memantau skripsi seorang teman :p “tak ada yg lain selain dirimu yg selalu kupuja, kusebut namamu disetiap hembusan nafasku ….” heheh … muach t*t*d e seng cilik 😛
24: ini gara-gara plugin markdown yang belum di tweak. Setiap variabel # diawal kalimat diterjemahin jadi tag h1, makanya ntar kalo ada waktu aku tweak lagi deh pluginnya. Sementara ini kalo mau ngetik gak perlu ngasih tanda #.
wah…ternyata ada bug di situsnya bugs…..
28: itu bukan bug, tapi fitur yang ada di plugin markdown. Yang pake plugin markdown itu gak hanya AJ-Fork, tapi wordpress pun juga pake, makanya harus di tweak sedikit. Masa elo harus gue jelasin apa itu markdown? :p googling dong
jelasin dong…. :p
males googling….
” namanya juga lagi usaha “
no comment !
#31: usaha yang dibantu sama kamu gitu ta bo? 🙂
Hi bro,
Sorry kelewat larut pagi gue gak tahan juga denger ceritamu dari ‘seorang temen lama’. Dia mengisahkan sebuah kisah yg menurut aku..aku sih sudah mencium bau-baunya gitu. Loe nih nulis kayak gitu tuh dalam rangka pembenaran konsep pribadi atau malah melarikan diri dari sesuatu. Sesuatu yg pernah terjadi ketika kita kuliah dulu. Gue gak sebut nama, cuman DNK inisialnya. Ini saat masih kuliah, pas loe masih di Bravo Tenda kali…Nah sekarang terulang lagi. Dengan sesorang yang cukup dekat dengan kita semua, AF inisialnya. Gua gak sangka loh..loe ngomongin ke anak2..soal jomblo: “Kalo loe dah gak tahan mending kawin aja sama si AF..” gitu katamu sering kudengar. Bahkan saking seringnya gue sempet mikir juga. Ada apa sih dengan cinta? (eh salah dudi maksudnya). Tapi gue gak macem2 mikirnya sampai dengan kejadian beberapa waktu yg lalu. Bahkan aku kaget juga, ehm dia menunjukkan sikap yg begitu dekat lebih dari sekedar temen biasa..Yang mestinya itu gak bakalan terjadi sama aku atau anak2 yang lain. Oh my god..kamu sekian lama ‘melarikan diri’ dari seseorang, bahkan ini yang kedua kalinya dengan temen kuliah sendiri…hmm salut bro, ternyata loe banyak yang naksir juga, tapi sayang loe selalu melarikan diri. Kenapa loe gak cerita aja sama gue apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan gue sempet kasihan juga sama mereka berdua..Ehm gue gak nyangka…betul2 gak nyangka..Gila betul2 gila..
#33: Ip satelindogprs.com detected! (hasil ceking ke log komentar). Artinya ini kalo gak totok/komeng. Tapi aku lebih condong ke Totok
Ok, to the point aja:
Gue kan gak pernah menyatakan kalo suka ke mereka-mereka?, mereka minta tolong ya gue bantuin. That’s it.
Bahkan sama DNK gue udah ngomong terus terang apa adanya dulu waktu masih kuliah dan dia bisa terima apa adanya, justru gue tau ini setelah datengnya selembar surat.
Kalo sama AF?, eit…. ntar dulu, i have nothing to do with her. Gue cuman bantu sebisa apa yang bisa gue bantu.
Hohoho, melarikan diri? ntar dulu ya… bukan melarikan diri tok, tapi saya berusaha menjaga jarak agar kejadian seperti DNK tidak terulang lagi.
Kenapa gue jaga jarak?, sebab she’s not my type. Dan lagipula gue juga gak mau harus ngejelasin lagi seperti pada waktu kasus DNK.
Demikian penjelasan panjang lebar dari oom junet.
Salam Kawan
Salut aku sama kamu kawan, dengan keberanian untuk memproklamirkan diri sebagai sosok jomblo. Padahal melihat sosok, kepribadian, record, dan beground yang kawan miliki adalah sangat kecil kemungkinan untuk menjadi jomblo, karena menurutku akan dengan mudah untuk meyakinkan cewek untuk mau menjadi pasangan, (pasangan apa sajalah pokoknya).
karena menurut beberapa orang yang mengenal kawan ini adalah sosok pria yang ” cakep” “macho”, “hebat”, “tajir” dan “komplitlah” pokoknya untuk ukuran cowok, hal ini ditambah dengan pernyataan kawan sendiri sebagai sosok high kuality jomblo, serta komentar saudara Anonymous yang menyatakan adanya beberapa korban kejombloan kawan ini.
Nah masalahnya adalah kenapa kawan berlari? adakah yang kawan takutkan? atau adakah yang kawan kuatirkan? atau barangkali kawan sudah memiliki cewek idaman yang selama ini begitu kawan idam-idamkan?
karena alasan kejombloan yang kawan kemukakan adalah klise dan terlalu dibuat-buat.
35: Lagi-lagi dari ip satelindogprs.com dan masih menggunakan ip yang sama. Oalah tok tok… gayamu :p
Hasil log:
—
Poster : anonymous
Email : anonymous@anonymous.com
IP : 10.11.63.195
Date : Sun, 13 March 2005 03:26:21
—
Poster : kelana
Email : kelana@kelana.com
IP : 10.11.63.195
Date : Sun, 13 March 2005 06:42:24
—
Podo-podo jomblone ae KaCang (Kakehan Cangkem).
Pertanyaannya sekarang adalah, kenapa kamu juga jomblo? :tongue:
ehh…kalo ip gue berapa?
🙂
#37: berhubung komentar elo gak ada sangkut paut dengan isi tulisan di atas, jadi gak perlu gue kasitau ip-nya 😀
Bis Pertama datang:
Sebuah bis datang, dan kau bilang “wah… terlalu
penuh, nggak bisa
duduk nih! Aku tunggu bis berikutnya aja ahh”
Bis KeDua datang:
Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu
melihatnya
dan berkata,”Aduh
bisnya sudah tua dan jelek begini….nggak mau
ah….”
nunggu bis selanjutnya aja
Bis ketiga datang:
Bis selanjutnya datang, tapi dia seakan-akan tidak
melihatmu dan
melewatimu begitu saja.
Bis KeEmpat datang:
Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu
kosong,
kondisinya masih
bagus, tapi kamu bilang, “Nggak ada AC nih, gua
bisa
kepanasan”,maka
kamu membiarkan bis keempat pergi.
Bis kelima datang:
Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa
kamu bisa terlambat pergi Ke Kampus ato tempat kerja.
Ketika bis kelima datang, kamu langsung
melompat masuk ke dalamnya.
Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya
bukan menuju kampus ato tempat kerja!!!
———————————————-
#diembat dari kamar sebelah, bwat dibc sesama pelanggan matrix yg ntar lg prei :p#
Hi Dud!
koyo’e kene wis kadung budal.. yen ta’ pikir2, nek pengen mlebu terminal on time, koyo’e kene ga mesti nguber setoran nang trayek 30,31,32… 🙂
Gud lak, bro!
———————————————–
lanjut…
Tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada “bis” yang berhenti di depan kita (tentunya dengan
jurusan yang kita inginkan). Apabila ternyata memang “bis” itu tidak cocok, kita masih bisa
berteriak, “Kiri” dan keluar
dari bis. Maka memberi kesempatan pada “bis”
lainnya, semuanya bergantung pada keputusan kita. Daripada kita harus “jalan kaki menuju kampus”.
Kalau kita benar-benar menemukan bis yang “kosong, masih baru, dan ber-AC, dan tentunya sejurusan”, kita harus berusaha sekuat tenaga untuk memberhentikan bis tersebut dan masuk ke dalamnya, karena menemukan bis seperti itu adalah suatu berkat yang sangat berharga dan sangat berarti tapi tidak semua orang bisa mendapatkannya.
Wallahualam.
#39: dudul, sebuah analogi yang pas. Gak mau kebanyakan komentar ah, tapi itu cerita sebenernya didedikasikan juga buat kamu gak?
Hahahaha, tapi ntar kalo udah ada tanggal main pasti aku kasitau deh ;). Sante aje bang.
yup
ngaca dulu agh gwe….
sesama di larang menggurui
okehhh!!!!!!! 😀
hey,hidup gak akan berakhir hanya karena kita nikah..so,kenapa jadi takut nikah.
#43: emang sapa yang takut nikah? :), tulisan diatas kan berbicara tentang kenapa saya jomblo. Bukan berbicara tentang ketakutan menikah.
Makasih udah nanggepi komentarku. Beberapa hari yang lalu aku ke TogaMas. Pas lagi asyik2nya cari buku, aku nemu sebuah buku yang judulnya menarik: Ngejomblo Itu Nikmat, karangan Ayub Yahya. Bukunya tipis dan gak mahal sekitar 10ribuan.Isinya juga lumayan komunikatif, mulai dari alasan2 ngejomblo,serunya hidup jomblo sampe joke2 tentang jomblo.Tapi aku saranin kamu gak baca buku itu, aku takut kamu malah jadi jomblo seumur hidup :).
aku mau kasi komentar lagi:
1.”Emang siapa yang takut nikah?”(itu katamu), mungkin kamu gak takut nikah tapi sebenernya kamu menganggap nikah/punya pasangan itu hanya sebagai penghalang,pengikat,bikin ruwet,bikin gak bebas,etc…makanya kamu lebih milih jomblo untuk menghindari itu semua (bener gak?, ini cuma kesimpulanku aja karena orang yang ngejomblo biasanya punya persepsi seperti itu tentang sebuah pernikahan). Bisa jadi itu persepsi yang salah. Kata orang, hidup malah lebih fokus setelah menikah.
2.Punya prinsip tuh sah2 aja. Tapi jangan sampai mengorbankan semua yang udah kamu miliki, hanya karena kekeh mempertahankan prinsip. Kamu akan nyesel kalo udah kehilangan. Something lost can’t be found again.
Sebenernya aku tulis ini juga untuk memotivasi diriku sendiri, Cos I’m still a jomblo like you 🙂
#45: wah aku gak pernah bilang nikah/punya pasangan itu sebagai penghambat. Aku punya cara pandang sendiri yang mungkin sulit dimengerti orang lain. Yang jelas aku juga udah ada target kapan harus menikah/punya pasangan tetap.
Prinsip apa ya? perasaan gak ngomong prinsip deh, tapi ngomong target dan rencana yang udah disusun sejak awal sama aku 🙂
Jomblo itu nikmat selama masih ada cara untuk menutupin kejombloan itu dengan sebuah hasil karya yang nyata daripada sekedar weekend n kasih care sama cewe berlebihan yang semuanya malah bikin pikiran terpecah buat menyelesaikan suatu keinginan.
Pacaran lama2 belum bisa membuktikan klo sukses dalam pernikahannya.
Wes Ayas melok ae wes wong kalah umur koq 😛
Hmm…Gmn yaa??Emang seh klo ngejomblo tuh ada enaknya n jeleknya,enaknya ya itu tadi,BEBAS….FREE…Mo kmana aja n ngapaen aja ya terserah gue,wong ortu jg ngasi kebebasan tuh bwt gue.Jeleknya,klo jalan sendirian n ngliat org yg gi jalan ma pasangan gt,jd ngiri deh.Kbetulan juga skrg ada seorang WANITA yang sangat special hadir dalam kehidupanku,wah…ternyata pacaran tuh ga selamanya jelek,ga bebas,buktinya aq skrg happy2 aja koq.Yg pnting aku setia n sayang bgt ma dy.Pacaran khan ga cm cium2an,peluk2an,apalagi yg namanya :oSEX:o,wuih amit2…jauh2 deh dr gue.Pacaran mnurut gue tuh masa utk saling mengerti n menerima,nah jd klo ada perbedaan gt,jd bs belajar mengerti n menerima deh,supaya ntar klo dah merid ga acara “Piring Terbang” mulu tiap harinya.Bagi yang dah pernah pacaran pasti tau bgmn serunya,seruuuu bgt,cobain deh,witout negatife Thinking.So…terserah gmn pandangan org laen memandang pacaran n ngejomblo itu,Hidup Kemerdekaan yang Bertanggung jawab.Sekian…..
#48: ya aku setuju! dan maap saya sekarang udah gak jomblo lagi :))
Jomblo itu pilihan..bukan berarti kalo jomblo berarti gak laku,loh !! bisa jadi seseorang yg memilih utk menjd jomblo,karena menantikan seseorang yang tepat untuk dirinya.tp bs jg seseorg menjadi jomblo dikarenakan perasaan trauma terhdp kegagalan suatu hub,sehingga keadaan tsb dinilainya yg paling aman & comfortable.menjd jomblo utk alasan apapun kembali lg pd si pelaku, dan bagaimana dia bisa menyikapi secara bijak keadaan tsb..