Standar Ganda Pandi untuk OR.ID

Akhirnya setelah mengikuti prosedur perpanjangan domain dari Pandi, saya mendapatkan jawabannya seperti dibawah ini :

yang Terhormat Dudi Gurnadi,

Selamat, pembayaran atas permohonan perpanjangan nama domain anda telah dikonfirmasi,
Nama domain dgk.or.id ada berlaku hingga 2008-07-01.
Terimakasih telah menggunakan nama domain .id.

Hormat Kami,

Tim Domain .id
PANDI

Sepanjang saya mengikuti beritanya, or.id ini sempat menjadi berita tersendiri bagi sebagian orang.


Seperti yang sudah diketahui, or.id memang sering digunakan untuk kepentingan personal. Selain saya yang menggunakan or.id untuk kepentingan personal, ada Jay yang juga menggunakannya, atau Indra misalnya. Sementara banyak juga komunitas lain yang menggunakan or.id tapi tanpa bukti-bukti otentik keabsahan hukum seperti misalnya merdeka.or.id.

Intinya, masih banyak or.id yang digunakan untuk kepentingan personal ataupun kepentingan komunitas. Dilain pihak, kebijakan terbaru Pandi menyebutkan bahwa or.id hanya bisa digunakan oleh organisasi yang memiliki akta notaris atau keabsahan hukum lainnya. Jadi, jangan pernah berharap or.id bisa digunakan untuk kepentingan komunitas apalagi personal :D.

Bisa dibilang kebijakan Pandi saat ini adalah standar ganda. Maksudnya, kebijakan tersebut hanya berlaku untuk pendaftar or.id yang baru, sementara untuk pengguna yang lama masih bisa menggunakan or.id walaupun untuk kepentingan personal ataupun komunitas.

Ah, biarlah. Yang terpenting saat ini domain dgk.or.id masih akan tetap bisa diakses minimal sampai dengan tanggal 1 Juli 2008 ;)).

Eniwe, Selamat Hari Sysadmin 27 Juli 2007. Terima kasih buat para sysadmin yang telah memberikan saya koneksi internet hingga hari ini πŸ™‚

30 thoughts on “Standar Ganda Pandi untuk OR.ID

  1. hehehe… kalo gw gak ribut harusnya gw gak bakal nulis ini dong? :D. justru gw nulis karena gw berharap supaya gak ada standar ganda lagi.

    *serius* :))

  2. Makanya pas aku ditawari sama mr. you-know-who dan mr. you-know-who-too *lirik gimbal* utk bikin hostingan sendiri, both of them nawari .ORG .NET atau .COM

    tanyaken napa?

    karena si PANDI itu ribet amir pendaftarannya. untuk domain .web.id itungannya masih murah, tapi gitu baca komplen-komplen yang ada, jadi males buat ngurusi. .WEB.ID sih murah, tapi not worth it lah urusannya itu…

    ayolah PANDI! Katanya mo hemat aliran bandwith ke luar negeri? Katanya mau membantu mencerdaskan bangsa? Masa utk .SCH.ID saja mesti dipersulit. Kalo bisa digratisin napah? asal jelas itu sekolah memang exist.

    Juga *katanya* mau bidik 50 ribu domain .ID akhir tahun ini. ah… sux…

    Gimana mo cinta negeri kalo urusannya birokratis mlulu πŸ™

  3. Saya justru sepakat aturan yg baru hanya berlaku unt pendaftar baru, seandainya aturan baru akan diberlakukan unt pemilik lama tentunya lebih bijak kalau diberikan tenggang waktu yg cukup unt si pemilik lama ini memindahkan layanan2 yg sudah dia berikan ke domain yg baru (pengumuman 1-2 bulan sepertinya masih belum cukup).

    Ini jg yg terjadi dg domain .edu, institusi di luar amerika yg sdh kadung dpt domain .edu msh diijinkan unt memakainya (entah sampai kapan).

  4. loh bukannya dgk itu sebuah lembaga? lembaga yang berwenang mengeluarkan sekenario-sekenario kebijakan politis pengembangan IT di …..
    bukan begitu pak dudi? hehehe

  5. #4: bisa jadi gitu zil, atau tetep berlaku seperti dulu yang cukup ktp aja. dari dua alternatif gw pilih tetep berlaku seperti dulu.

    #5: makanya itu che, akibatnya jadi standar ganda kan? belum lagi database ID yang lama gak semua tertransfer sempurna dari cctld ke kominfo? CMIIW

    lepas dari itu semua, kok bisa yah OR.ID didefinisikan sebagai Organisasi? padahal makna OR itu adalah OTHER. Bukan ORGANISASI. Mungkin ini yang mengakibatkan jadi muncul standar ganda?

  6. wadoo…musti nyiapin lagi neh buat bayar domain saya πŸ˜€
    padahal kan dapetnya gratis dulu..hehehee…(mo gratisan aja ya…wong kencing aja mbayar kok :P)
    suwun mas Dud, info-ne berguna neh..

  7. Bukan standar ganda dong namanya, kan aturannya yg berubah (hukum yg tdk berlaku surut ?). Contoh standar ganda itu kalo ternyata nanti ada pendaftar baru yg bukan organisasi ternyata ada yg diterima dan ada yg tidak (dua-duanya pendaftar baru dan mengacu pd aturan yg sama).
    Memang tampaknya ada pergeseran peruntukan domain .or.id, yg semula ditujukan unt OtheR, skr menjadi ORganization.
    Mungkin pergeseran peruntukan ini dimaksudkan agar tdk terjadi tumpang tindih antara or.id dg web.id (kalo jaman dulu kan personal bisa milih diantara dua domain ini)
    Selebihnya saya belum bisa comment, soalnya saya belum sempat perpanjang domain2 yg pernah saya daptarin…hehehehe

  8. Harusnya memang pakai standar ganda. Bisa berabe kalo domain lama diberlakukan aturan baru ini. Domain .edu dulu juga spt itu, hanya berlaku untuk pendaftar baru.

  9. #10: Sebenernya kalo dari pembentukan sejarahnya jelas bahwa OR memang untuk other dan untuk non komersial. sementara web.id bisa untuk komersial atau non komersial.

    Memang tampaknya ada pergeseran peruntukan domain .or.id, yg semula ditujukan unt OtheR, skr menjadi ORganization.

    saya takutnya pergeseran peruntukan ini tidak mengetahui pemahaman bahwa OR = OtheR. Kalo emang seperti itu ya wajar aja kalo sampai muncul kebijakan baru. Tapi, mudah-mudahan enggak deh πŸ™‚

    #11: Seharusnya khusus or.id gak perlu standar ganda, alias kebijakannya mengikuti yang dulu-dulu aja. Kan sejarah dan makna OR udah jelas sejak dulu.

  10. Pak Junet Yth. dan teman-temin sekalian πŸ™‚

    Menurut sejarah pembahasan or.id dan web.id pada jaman IDNIC, sebenarnya telah disepakati bahwa:

    1. or.id adalah SLD yang diperuntukkan bagi OTHER yaitu segala jenis organisasi yang tak dapat diwadahi oleh SLD lainnya. Misalnya organisasi tak resmi atau komunitas, termasuk yang hanya aktif di dunia maya. Juga Yayasan, karena saat itu belum ada UU Yayasan yang mengatur bentuk badan hukum organisasi sosial. Maka dari itu, persyaratan pengajuan or.id cukup di lampirkan copy KTP Penanggung Jawab. Namun kemudian sering disalahpahami, seolah or.id bisa juga dipakai oleh personal – karena melihat syaratnya hanya KTP – padahal bukan demikian maksudnya.

    2. web.id adalah SLD yang diperuntukkan bagi semua aktifitas WEB, termasuk personal web (dulu belum ada BLOG) dan terutama bisnis UKM atau yang e-commerce, yang hanya aktif di Internet (tidak ada perusahaan resmi secara riil) yang karena sifatnya maka tidak dapat diakomodasi oleh co.id.

    Setahu saya, pembicaraan soal or.id ini belum ada kesepakatan antara PANDI dan Depkominfo, karena pihak Depkominfo sebenarnya juga menyarankan agar ketentuan syarat dilampiri akte badan hukum sebaiknya dihapus, jadi kembali seperti dulu, cukup KTP Penanggung Jawab.

    PANDI sendiri secara organisasi juga belum solid dan sebenarnya belum siap menyelenggarakan pengelolaan. Salah satu buktinya adalah semakin semrawutnya urusan. Saya sendiri minggu ini mengalami banyak hal tidak enak. Apalagi, semua aturan yang ada sekarang masih SANGAT mungkin berubah karena Pengurus PANDI sekarang ini masih sementara. Nanti akan ada RAPAT BESAR yang akan merombak Kepengurusan, AD/ART bahkan aturannya.

    Dan yang lebih penting lagi, sejak dari sekarang ini, sebaiknya kita semua memandang PANDI sebagai entitas yang sepenuhnya memiliki visi BISNIS, bukan SOSIAL, ini bukan IDNIC atau CCTLD yang dulu. Komunitas sudah tidak dilibatkan lagi, stakeholders PANDI adalah para pemegang saham seperti APJII dan pebisnis lainnya.

    Rencananya, PANDI nanti akan fokus sebagai REGISTRY yang hanya fokus pada POLICY dan terdiri dari wakil2 stake holders (pemegang saham), sedangkan operasinal dijalankan oleh sejumlah REGISTRAR untuk menerima dan mengurus pendaftaran dan pengelolaan domain. Siapakah REGISTRAR ini? Mereka adalah juga pebisnis yang bayar di muka kepada REGISTRY. Misalnya perusahaan hosting.

    Konsep ini sebenarnya bukan hal baru, karena IDNIC dulu juga sudah melangkah ke sana, dengan membentuk CCTLD-ID. Sayangnya ditengah jalan ribut dengan para stake holders terutama APJII yang juga memiliki misi komersialisasi domain, dengan arah yang berbeda πŸ™‚

    Yang jelas, perbedaan mendasarnya adalah IDNIC/CCTLD masih menjadikan komunitas sebagai partner utama walau bukan stake holders (pemegang saham), sehingga semua keluhan, kritik dan masukan bisa didiskusikan terbuka maka kini tidak ada lagi. Itu sebabnya kenapa banyak diantara teman-temin yang tahu konstelasi politik ini memilih untuk memakai domain internasional, karena ya lebih aman dan stabil gitu lho?! Sebagian juga merasa tidak rela memberikan keuntungan kepada segelintir orang (pebisnis) yang menguasai resource publik yaitu domain .id sementara mereka ini tak peduli kepada kepentingan komunitas dan hanya mau untunya saja πŸ™‚

    Tapi ini pendapat pribadi yah hehehe …

  11. liat komentar yg atas πŸ˜€ (ngikut deh).

    tapi kita liat aja sampe akhir tahun gimana kinerja si PANDI πŸ˜€ klo misalnya si PANDI kerjanya gak bener ya waktunya komunitas bergerak (lagi). Ato klo perlu, jika ternyata domain .id di komersilkan sepenuhnya kita kampanyekan pindah ke domain international aja πŸ˜€
    tapi domain .id ku yg blom di perpanjang juga masih idup aja neh πŸ˜€ bayarnya nanti aja deh klo dah mati πŸ˜€ kekekekekekek

  12. Saya lebih setuju dengan pendapat Dheche disini:

    “Bukan standar ganda dong namanya, kan aturannya yg berubah (hukum yg tdk berlaku surut ?).”

    Sampai ini, saya masih puas dengan pelayanan PANDI. Ngga tau nanti-nanti, mudah-mudahan bisa tetep keep up the good service.

  13. Itulah kenapa aku dulu tidak memakai domain yang .ID or something, takut ribet suatu hari nanti.. seperti saat ini, entah nanti.

    Indonesia.. Indonesia..

  14. BetulΓ’β€žΒ’ ,kemain aLe mo dftr domain or.id utk HMJ juga di tolak, #-o heran. dan alasanya gak jelas.

    Pengajuan ana di tolak dengan alasan :
    ” ”

    ya cuma tanda petik itu. #-o heran kuadrat

    btw, slmt ya.. makan-makanΓ’β€žΒ’ =P~

  15. “ayolah PANDI! Katanya mo hemat aliran bandwith ke luar negeri?”

    Bung, gak ada hubungan antara domain nama/akhirannya dan lokasi serveur. Situs .com bisa saja dihosting di Indonesia dan sebaliknya situs .or.id bisa dihosting di Dallas, Texas atau Okinawa, Jepang…

    Tapi memang sih… pakai or.id menurut saya memang mencari kesulitan. Kecuali ada kemudaan tertentu mengenai pembayaran (mungkin gak punya kartu kredit dll).

    Sayang loh kalau nanti blognya sudah terkenal tapi situsnya harus hilang gara-gara gak bisa diperpanjan!

  16. sudah pindah ke .com saja. Idwebspace akan memberikan Domain Gratis dengan syarat blog atau webs tersebut berbobot tanpa harus host di server kita. Jadi tunggu apa lagi,…. (tolong beritahu yang lain), yang sudah pindah contonya, agam.punya.web.id dan masih banyak lainnya. Thanks kepada admin websnya yang tdk menghapus komentar ini πŸ™‚

  17. duhh duhhh …. satu sisi itulah nikmatnya di indonesia… kalau anda dipihak “beruntung” bisa tertawa terbahak bahak sampe terjungkel jungkel megang perut yang tergoyang-goyang =))
    nikmat lainnya adalah andrenalin yang selalu terpacu dengan adanya aturan yang tambal sulam mungkin berubah… (wahh iki hiperbolik sekali yakk kekekeke)

    gw sempet “takut” juga sehh dengan adanya aturan pandi ..maksudnya takut lebih ke arah or.id tidak cukup ktp nantinya…so.. email email gw yang notifikasi otomatis dari aplikasi tertentu yang larinya ke email or.id ..gw pindahin ajah dah ke mail sejuta umat (gmail.com) .. mumpung lagi bisa onlen.. dari pada pas gw lupa atau gak onlen ..tau-taunya domain or.id gak bisa di urus .. ribet dah …

  18. Mungkin bisa dikatakan standar ganda, tapi klo aku waktu daftar http://www.teknisoft.or.id bulan pebruari 2007 lalu, memang untuk komunitas pendaftarannya, dan menyertakan Akta Notaris yang dibuat mendadak, karena diminta pihak depkominfo, akhirnya tak lama langsung diapprove, setelah beberap kali ditolak, tp klo skrng ma pandi gimana kebijakan penggunaan or.id nanti πŸ˜€

  19. hahaha ada yang unik ..

    coba iseng2 check domain register.net.id

    hasilnya DOMAIN BELUM TERDAFTAR

    wah !!!
    t4 ‘register’ terkita daftar dimana ya?

  20. Mas! saya lagi bingung neh! Instansiku berencana akan mempunyai domain sendiri!. Saya sempat lihat uraian untuk domain sch.id di PANDI!

    Yang saya tanyakan di PANDI itu apa hanya mengkoordinir nama domain cc TLD saja, apa berikut tempat webhostingnya. Tolong yaaH! di jelasin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This is not spam