Catatan Perjalanan Lintas Timur Sumatera

Sumatera

Mudik. Satu kata yang selalu jadi perbincangan saya dan teman-teman di Banda Aceh setiap jelang lebaran. Begitu juga lebaran kemarin, lebaran tahun ketiga saya dan teman-teman di Banda Aceh.

Seperti yang disampaikan Aries, ada banyak yang harus kami pertimbangkan ketika memutuskan untuk mudik, mulai dari urusan jadwal kerja, tanggal penerbangan, lama mudik dan tentunya biaya mudik. Jika tahun-tahun sebelumnya kami mudik menggunakan pesawat, maka lebaran kemarin kami menggunakan mobil.

Satu bulan sebelum lebaran, keputusan mudik menggunakan mobil merupakan keputusan final, apalagi harga tiket pesawat pada saat itu melambung tinggi, tentunya ini semakin membulatkan tekad kami untuk mudik melalui jalan darat. Mobil Kijang Innova juga sudah mulai dipesan untuk disewa terhitung sejak tanggal 20 September 2008 s/d 20 Oktober 2008. Jalur mudik pun sudah kami rancang, perjalanan mudik akan ditempuh melalui Lintas Timur (Banda Aceh – Medan – Pekan Baru – Jambi – Palembang – Lampung – Jakarta – Semarang – Ponorogo – Malang). Sementara waktu kembali ke banda Aceh akan melalui Lintas Barat Sumatera.

Beberapa informasi jalur mudik mulai dikumpulkan oleh Chikung. Saya juga ikutan searching berbekal google dengan menggunakan keyword “jalur mudik”, “peta mudik”, “lintas sumatera” dan berbagai keyword lainnya.

Selain dari internet, saya juga mendapatkan peta telkomsel siaga Lintas Sumatera dari Abe. Tenkyu Abe, peta dari kamu sangat membantu selama perjalanan :). Selain peta telkomsel kami juga membawa sketsa Lintas Sumatera yang disusun oleh Ir. Mulyadi pegawai PUSRI Palembang.

Kami pun juga mendapatkan pinjaman Garmin Nuvi dari Hendri. Peta dari MapSource yang terpasang di GPS sangat membantu kami selama perjalanan, sehingga kami tidak pernah kesasar. Kalaupun kesasar paling hanya 100-200 meter dari persimpangan karena GPS langsung menunjukkan informasi ketika kami keluar dari jalur utama -saat perjalanan balik petanya kami ganti dengan peta dari navigasi.net.

Garmin Nuvi
Garmin Nuvi Series 600

21 September 2008

Rencananya perjalanan akan dimulai sejak subuh, namun ternyata masih harus masuk bengkel karena ada kerusakan kecil yang harus diperbaiki. Akhirnya kami meninggalkan Banda Aceh sekitar pukul 8.30 WIB. Diperkirakan sampai di Kota Medan sekitar pukul 20.00 atau pukul 21.00.

Sekitar pukul 18.00 kami berhenti di sekitar Langkat untuk berbuka puasa. Perjalanan dilanjutkan kembali dan kami sampai di Medan sekitar pukul 21.30. Chikung yang sudah paham jalan di Kota Medan langsung mengarahkan mobil ke salah satu penginapan. Semuanya langsung beristirahat karena besok pagi harus melanjutkan perjalanan kembali.

22 September 2008

Sekitar pukul 04.00 WIB kami bangun untuk sahur. Setelah sholat subuh, kami memutuskan check out dari hotel dan langsung melanjutkan perjalanan, namun sebelumnya kami mengarahkan mobil untuk masuk bengkel guna memperbaiki bunyi decit cakram rem. Seingat saya, kami meninggalkan kota Medan sekitar pukul 08.00 WIB. Tujuan perjalanan hari ini adalah Kota Pekan Baru.


Rute Medan – Pekan Baru adalah rute terpanjang selama perjalanan Lintas Timur Sumatera. Rute ini pun merupakan rute yang paling membosankan karena di kiri kanan jalan hanya dipenuhi oleh perkebunan kelapa sawit, selain itu kondisi jalan pun banyak sekali yang rusak akibatnya mobil pun tidak bisa dipacu dengan kecepatan tinggi. Tidur selama di perjalanan pun rasanya tidak nyenyak, karena sang supir seperti kesetanan nyetirnya :))

Perjalanan Medan - Pekan Baru
Ruas Jalan di Riau

Satu hal yang saya amati selama perjalanan dan terlihat khas ketika memasuki wilayah Propinsi Riau adalah tambang minyak/gas. Ya. Riau memang salah satu propinsi yang kaya akan sumber daya alam minyak dan gas. Salah satunya adalah Duri.

Tambang Minyak di Riau
Tambang Minyak di Riau

Dari arah Medan, Duri merupakan pintu gerbang sebelum memasuki kota Pekan Baru. Kotanya tidak terlalu besar, tapi sepertinya banyak sekali pendatang disini :). Komentar saya untuk kota ini: ceweknya cantik-cantik! :D. Untuk memberi kesempatan buat Aries dan Otong yang harus berbuka puasa, maka kami berhenti untuk makan disini. *Yang puasa dapet pahala, yang gak puasa dapet makan dan minum di siang hari*

Kami sampai di Pekan Baru sekitar pukul 23.00 WIB. Wowor, salah satu rekan saya di Impala Unibraw kebetulan bekerja disini. Akhirnya kami beristirahat di kontrakan Wowor. Kami cuma punya waktu istirahat yang pendek, yaitu dari pukul 00.00 sampai dengan pukul 04.00 WIB. *Masiyo gak posoan sing penting lak melok sahur sek rek*.

23 September 2008

Pukul 05.00 kami sudah siap untuk melanjutkan perjalanan. Target kota yang akan dicapai hari ini adalah Palembang. Sebelum Palembang sebenarnya ada Jambi, tapi kami memutuskan Jambi hanya akan kami lewati. Kami akan bermalam di Palembang.

Hampir mirip seperti jalur Medan – Pekan Baru maka perjalanan dari Pekan Baru – Jambi banyak melewati perkebunan kelapa sawit, hanya saja jalan Pekan Baru – Jambi masih terbilang mulus jika dibandingkan Medan – Pekan Baru.


Perkebunan Sawit
Perkebunan Sawit Riau-Jambi

Kami sampai di Kota Jambi sekitar pukul 14.00. Kota ini tidak kami singgahi, mobil langsung diarahkan untuk menuju ke Palembang. Memasuki hari ketiga perjalanan, sepertinya rasa bosan sudah mulai menghinggapi kami. Kami seperti berlomba-lomba dengan waktu dan ingin cepat sampai ke tempat tujuan. Begitu juga ketika perjalanan menuju Palembang.

Jambi
Selamat Datang di Jambi!

Jika melihat dari peta sebenarnya jarak Jambi ke Palembang seperti dekat, faktanya kami baru memasuki kota Palembang sekitar pukul 22.00 WIB. Di Palembang saya sempatkan telpon Uwik -orang Palembang yang sekarang tinggal di Malang-. Saya pun akhirnya bertanya ke Uwik tempat makan mpek-mpek yang enak di Kota Palembang. Uwik menyarankan saya untuk mencari Restoran Sumatera.

Restoran Sumatera mungkin merupakan salah satu perwakilan restoran di Palembang yang menjual mpek-mpek dalam berbagai paket. Mpek-mpek di Palembang terbiasa dijual dalam bentuk paket dan harganya pun bervariasi, mulai dari harga 50 ribu hingga ratusan ribu. Isi mpek-mpek pun bermacam-macam seperti kapal selam, lenjer, dan yang lainnya.


Yang menarik, mpek-mpek ini juga bisa tahan lama dan bisa dikirim ke luar Kota Palembang. Agar mpek-mpek tidak bau dan tidak busuk selama perjalanan maka mpek-mpek akan dilumuri tepung terigu. Dengan cara seperti itu mpek-mpek akan bertahan selama 3 hari. Dan disarankan jika akan dimasak ada baiknya dicuci terlebih dahulu untuk membersihkan terigu dari mpek-mpek tersebut.

Selesai makan mpek-mpek, kami langsung mencari hotel dan langsung beristirahat. Kami berencana akan berangkat pagi hari besok untuk menuju Jakarta.

24 September 2008

Molor! itu yang terjadi di pagi hari. Sepertinya semalam merupakan waktu istirahat yang benar-benar nyenyak. Kami baru meninggalkan Palembang sekitar pukul 08.30 WIB setelah sarapan pagi di Mc Donald. Target hari ini adalah sampai ke Bakauheni, kemudian melakukan penyebrangan ke Merak dan langsung ke Jakarta.

Tidak seperti kota lain yang kami lewati, Palembang bisa dibilang kota yang cukup besar. Pagi hari di Palembang hampir mirip seperti Jakarta, kami disapa oleh kemacetan. Lalu lintas pun padat. Jembatan Ampera, salah satu maskot Kota Palembang sangat ramai oleh lalu lalang kendaraan.


Satu hal yang saya ingat dari Palembang. Kotanya bersih! sedikit sekali sampah terlihat di Kota ini. Sepertinya pasukan kuning selalu bekerja keras untuk membersihkan kota :).

Jembatan Ampera
Jembatan Ampera di Palembang

Perjalanan untuk keluar Kota Palembang dilalui dengan perjuangan menghindari kemacetan, belum lagi jalan yang terbilang kecil untuk ukuran jalan lintas provinsi. Aneh juga, selama perjalanan keluar kota Palembang jalanan sempit dibeberapa titik.

Kami mengira salah jalan, tapi GPS menunjukkan bahwa arah yang kami tuju sudah benar. Perjalanan 60-70 km keluar Kota Palembang jalanan padat, sehingga memakan waktu hampir 2-3 jam. Kami sempat berhenti sebentar di depan pintu masuk wisata Teluk Gelam untuk membeli makanan ringan.

Teluk Gelam
Daerah Wisata Teluk Gelam di Palembang

Setelah daerah wisata Teluk Gelam jalanan kembali lebar. Sehingga mobil bisa dipacu pada kecepatan tinggi. Menjelang masuk Kota Bandar Lampung, kami mengambil jalur sebelah kiri, melewati Metro dan Way Kambas untuk langsung menuju Bakauheni. Ini merupakan jalan baru, sehingga mobil dapat dipacu diatas 100 km/jam.


Satu hal menarik selama perjalanan di wilayah timur Lampung adalah banyaknya pura. Sepertinya banyak sekali warga sekitar yang beragama Hindu. Usut punya usut, memang sebagian besar di wilayah ini ada banyak transmigran asal Pulau Bali. Itu sebabnya daerah yang kami lewati bernama Kampung Bali :).

Kampung Bali
Pura di Kampung Bali, Lampung

Kami sampai di Bakauheni sekitar pukul 16.00 WIB. Beruntung tidak ada antrian yang panjang untuk masuk ke kapal. Bahkan kami langsung bisa naik ke atas kapal. Dan sangat beruntung bisa menyebrang pada saat jelang maghrib, karena kami berkesempatan melihat sunset :).

Sunset di Kapal
Sunset Selama Penyeberangan

Cewek Kapal
Aslinya cuma mau nunjukin foto cewek aja 😀

Penyeberangan berlangsung selama 2 jam dan selama di atas kapal terasa sangat menyenangkan karena kami bisa cuci mata melihat para penumpang yang berkeliaran 😀 *itu yg sebelah kiri udah paling maksimal banget* =)) dan tentunya sambil ngopi walaupun belum waktunya berbuka puasa.

Ngopi di Kapal
Ngopi di Kapal Sambil Cuci Mata

Kapal mulai merapat ke Pelabuhan Merak sekitar pukul 18.00 dan kami langsung meneruskan perjalanan ke Jakarta melalui jalan tol dan sampai di Tebet sekitar pukul 21.00 WIB.


Secara umum dari perjalanan Lintas Timur Sumatera ada beberapa hal yang bisa disimpulkan:

  1. Pemandangan terkesan monoton, selama perjalanan hampir sebagian besar didominasi oleh perkebunan kelapa sawit.
  2. Beberapa ruas jalan ada yang rusak, khususnya rute Medan – Pekan Baru.
  3. Lintas Timur termasuk jalur yang cukup padat dan cenderung aman karena banyak melalui kota-kota kecil
  4. Jika takut dan belum kenal daerah, disarankan maksimal berhenti sekitar pukul 23.00 WIB.
  5. Perlu perhitungan waktu yang cermat dari kota ke kota lainnya, untuk menghindari kemalaman di tengah jalan.
  6. Jika bulan puasa dan anda tidak berpuasa, siapkan makanan ringan dan minuman kaleng selama rute Banda Aceh – Medan. Karena semua warung makan tutup di Aceh selama bulan puasa 😀

Untuk perjalanan balik ke Banda Aceh saya tulis nanti aja ah, ini aja udah banyak banget 😀

73 thoughts on “Catatan Perjalanan Lintas Timur Sumatera

  1. saya ada rencana pulang desember dari malang ke medan naik mobil sendiri,ada yang mau konfoi gak ya?

  2. Asik juga membaca cerita perjalanan listas sumatra.

    Lebaran idulfitri 1433H ini kami berencana konfoi dari Lhokseumawe Aceh menuju Bukit Tinggi melalui Medan – Kota Pinang – Duri – Pekanbaru dan Bukit Tinggi.

    Kemudian pulang melalui jalur Lubuk Sikapieng – Pdg Sidempuan – Sibolga – Tarutung – Prapat – Tebing Tinggi – Medan – Lhokseumawe.

    Tapi kamu belum tahu kondisi jalan pada jalur tersebut. Kalau Lhokseumawe – Medan kami tahu persis. Kondisi jalannya cukup bagus. Tidak ada yang rusak.

    Jika teman-teman ingin berbagi, kami sangat senang.

    Wassalam
    Faizin

  3. wahh mantapp info perjalanannya,,saya mau coba touring dari aceh-semarang..
    dengan sepeda motor vision,planing sudah ada cm rute aja yg blm tau karena blm pernah lewat jalan sumatra..rencana brgkt pakai spd motor sendiri bahaya ngga ya??dan kira2 cukup ngga waktu 4malam perjalanan??rencana menginap sesuai anjuran pak budi..medan-riau-palembang-jkt lalu lanjut smrg…
    mohon info barangkali ada yg berminat mau join bareng??
    thankss

  4. saya baru mudik kemedan menggunakan apv arena tahun 2008,rute yang saya lalui via lintas timur sumatera,awalnya saya ragu nyetir sindiri jakarta medan pp dengan melahap jarak tempuh 4400km.ternyata keraguan saya tidak terbukti,jakarta medan saya tempuh 2 hari 2 malam nonstop hanya isis bensin dan makan saja saya berhenti.secara umum kondisi jalan lintas timur sumatera saat ini bagus untuk dilalui,

  5. saya baru saja melakukan perjalanan melewti lintasan jalan lintas sumatera timur….semuanya sudah berubah
    jalan2 nya sudah licin semua…..bagus
    hanya ada bebarapa kilo di daerah sumatera selatan
    tapi selanjutnya jalan ya ok bisa di pacau 100 ke atas…..

  6. Tapi abang lupa mencatat laporan yang seharusnya abang catatkan disini.
    Yaitu, berapa kali abang kencing dan berak selama perjalanan.

  7. Opsional: Sembunyikan informasi rahasia (mis: nomor SIM atau paspor)
    Pindai atau ambil gambar ID Anda dengan kamera digital
    Pastikan Anda dapat melihat nama, tanggal ulang tahun, dan foro Anda dengan jelas
    Simpan foto ke desktop
    Klik tombol di bawah ini dan ikuti petunjuk untuk mengunggah ID Anda

  8. info yang bermanfaat banget, thanks bro…
    Ada yg tau kondisi lintas timur saat ini ndak? soalnya lebarang kedua nanti mau roadtrip Pekanbaru – Semarang. Mudah2an aman dan lancar

  9. kok ceritanya rada aneh buat saya. saya warga bogor dan bekerja di pekanbaru, dan kalau hari libur tertentu selalu pulang ke bogor lwt jalan darat. saya, dan semua teman2 menyatakan bhw jalan lintas pekanbaru – jambi jelek sekali. lintas pekanbaru – medan juga hancur2an. riau terkenal sbg propinsi yg jalannya paling jelek dari semua propinsi di sumatera. kok yg buat cerita ini bs bilang jl lintas medan – pekanbaru jelek? bukannya pekanbaru – medan yg jelek? ada anekdot di riau, kalau bepergian naik kendaraan dari daerah riau, maka kalau tiba2 jalan terasa mulus berarti sudah lewat perbatasan riau, entah di sumut, sumbar, atau jambi. itulah gambaran jeleknya jalanan di riau…

  10. keren om, travel reportnya. akhir bulan ini saya akan melakukan perjalanan dari jakarta ke jambi dengan menggunakan sedan. perjalanan direncanakan memakan waktu 3 hari karena akan menginap di bandar lampung dan palembang. apakah ada informasi ter-update mengenai kondisi jalannya dan apakah aman untuk kendaraan sedan?

  11. mantap nih infonya, rencananya tanggal 22 atau 23 sy berangkat dari Bandung ke Jambi pake Avanza…
    minta info terkini dong, enaknya lintas mana ? berangkat jam berapa biar gak terlalu antri nnt di merak.

  12. Saya mau nyoba bersama pacar. April 2015. Rute. Dumai – Yogyakarta. Pakai sedan. Corolla altis 2002. Kira2 aman ga ya selama perjalanan??? Mohon pencerahannya.

  13. Alhamdulillah mudik tahun 2015 ini saya bersama keluarga pulang kampung ke palembang…dari rumah saya di medan. tgl 14 juli kemarin pukul 20.30.. saya berangkat dngn keluarga naik mobil avanza keluaran thn 2013. sampai di kota hari kamis tgl 16 juli pukul 13.00 di palembang.. alhamdulillah..selama perjalanan lintas timur medan – pekanbaru baru” ini lancar dan sudah ada perbaikan…selama di perjalanan kami tidak menyempatkan untuk beristirat di hotel dikarenakan jarak kota medan – palembang itu sangat jauh melebihi jakarta – surabaya.. yah jadinya, kami beristirahat di SPBU selama perjalanan..untung saja kami memakai supir orang medan yg handal dalam mengemudikan kendaraan roda 4. ini perjalanan mudik yg paling berkesan buat saya untuk tahun ini..

    sekian dari saya..wassalam =D

  14. kalau untuk melintasi lintas tengah saya sudah sangat sering sekali hampir tiap tahun saya lakukan disaat mudik ke padang..tp untuk lintas timur saya br rasakan Pada tgl 23 desember 2015 kemarin untuk pergi silaturahmi kerumah kk sambil melihat bayi kembar kk..perjalanan saya mulai start dr cinere depok jawa barat pada pukul..21.00 wib dan sampai dipelabuhan merak pada pukul 23.30 dengan kecepatan mobil saya rata rata 80-100 km/jam dan sesampai dipelabuhan merak diluar perkiraan saya tidak akan ada kemacetan seperti suasana lebaran dan ternyata perkiraan saya melenceng krn kondisi dipelabuhan merak macet dan saya baru bisa menaiki kapal didermaga 3 pada pukul 04.30 dan sampai dipelabuhan bakauheni 06.30 lalu perjalanan saya lakukan dan sampai ditanjung karang saya pukul 08.30 dan kami beristirahat dirumah makan begadang 5 selama kurang lebih 45 menit km istirahat krn saya membawa anak bayi berusia 5 bulan..dan perjalanan saya lanjutkan kebandar lampung melewati lintas timur menggala dan sampai diteluk gelam sumatera selatan kami istirahat selama 40 menit dirumah makan pagi sore pada pukul 15.30 dan setelah kami istirahat dirmh makan pagi sore kami melanjutkan perjalanan ke kota palembang dan kami sampai dikota palembang tepat dirumah kk saya pada pukul 19.30..selama diperjalanan kami sangat menikmati dengan senang hati begitupun dengan anak saya yg masih bayi sangat aman sekali dan tidak ada kerewelan sama sekali..dan saran saya untuk para pelintas touring lintas sumatera harap berhati hati utk melintasi lintas timur lampung palembang..karena kondisi jalan memang termasuk mulus utk kelas jalan lintas propinsi..tetapi berhati hati apabila akan melewati setiap jembatan karna banyak jebakan lubang yg bisa membuat ban kendaraan anda pecah disetiap pangkal jembatan dan hati hati juga karna lintas timur banyak sekali tikungan jalan yg tajam alias patah…sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih apabila cerita perjalanan saya ini kurang berkenan…

  15. wow kren gan tripnya. sngat mmbantu buat yang masih awam untuk jalan lintas sumatra . btw lanjutannya mana gan ?

  16. mas kalau boleh tau mas di pekanbaru nya singgah dimana ya ? saya mau pergi ke palembang berangkat dari pekanbaru . tapi saya bingung pekanbaru di mana nya saya harus mulai perjalanan nya

  17. mantep review perjalanannya, rekan.
    gaya bahasanya juga ok menyenangkan, tak bosan bacanya jadi terasa kurang panjang artikelnya…. hehe…
    cukup membantu menyusun rencana perjalanan.

    saya berencana solo touring, dari bandung ke jambi (perumahan barcelona) PP/9 hari an, pada awal bulan depan, apakah rekan punya informasi update tentang apapun mengenai rute trans sumatera, sebagai bahan masukan untuk perencanaan saya.

  18. Mudik tahun ini akan berasa banget di ongkos pesawat, tiket sudah melambung tinggi.
    Domisili di Malang, lebaran nanti mau mudik ke Pekanbaru.
    Semoga aja harga tiket pesawat turun, dan kalo mikir yang terburuknya, pengen pake jalur darat.

    Misal bawa anak kecil umur 5th bisa ga ya?
    Apa ada yang tahu, perkiraan Malang-Pekanbaru berapa hari (termasuk waktu istirahat)?

  19. #22 dilianti, mending nyoba naik mobil aja. malang – jakarta itu sekitar 14 jam sudah sampai. jakarta – pekanbaru estimasi 25 jam. anggep aja misal 3 hari udah sampai pekanbaru.

    Jalan santai aja, sambil bawa anak usia 5 tahun mustinya bisa kok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This is not spam