Kota Batu Yang Malang Dilanda Bom

Bukan, tulisan ini bukan bermaksud untuk membahas tentang bom yang baru saja meledak di Kota Batu. Basbang dong ah, kalo tanggal segini masih membicarakan bom di blog.

Jika anda berharap tulisan ini berbicara tentang bom tersebut saya sarankan untuk menyimak beberapa media massa yang membahasnya. Atau simak kisah lucu dari Surabaya =)). Apa yang ingin saya sampaikan disini adalah sisi lain dari kejadian bom yang mungkin banyak orang tidak menyadarinya.

Mau tahu apa yang ingin saya sampaikan?

Kejadian tewasnya Dr. Azahari di Kota Batu membuat berbagai penjuru dunia mulai melirik kota ini, jadi sangat dimungkinkan trademark™ kota Batu akan mulai dikenang orang sejak kejadian ini. Tapi sangat disayangkan informasi yang disampaikan media massa tentang kejadian bom memiliki kesalahan yang menurut saya sangat fatal, apalagi menurut rekan saya 😉 yang sangat bangga dengan Kota Batu-nya tentu tidak akan terima dengan berbagai tulisan diberbagai media massa.

Untuk memperjelas apa yang ingin saya sampaikan, maka dibawah ini saya sadur legenda dan sejarah kota Batu dari Situs Resmi Kota Batu.

Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan, karena wilayah adalah daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang nyaman, juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai ciri khas daerah pegunungan.

Pada waktu pemerintahan Raja Sindok , seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah Raja Sendok untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di pegunungan yang didekatnya terdapat mata air. Dengan upaya yang keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yang sekarang lebih dikenal sebagai kawasan Wisata Songgoriti.

Candi Supo SonggoritiAtas persetujuan Raja, Mpu Supo yang konon kabarnya juga sakti mandraguna itu mulai membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan serta dibangunnya sebuah candi yang diberi nama Candi Supo.

Sebagaimana keinginan Raja, ditempat peristirahatan tersebut terdapat sumber mata air yang mengalir dingin dan sejuk seperti semua mata air di wilayah pegunungan. Mata air dingin tersebut sering digunakan mencuci keris-keris yang bertuah sebagai benda pusaka dari kerajaan Sendok. Oleh karena sumber mata air yang sering digunakan untuk mencuci benda-benda kerajaan yang bertuah dan mempunyai kekuatan supranatural (Magic) yang maha dasyat, akhirnya sumber mata air yang semula terasa dingin dan sejuk akhirnya berubah menjadi sumber air panas. Dan sumber air panas itupun sampai saat ini menjadi sumber abadi di kawasan Wisata Songgoriti.

Wilayah Kota Batu yang terletak di dataran tinggi di kaki Gunung Panderman dengan ketinggian 700 sampai 1100 meter di atas permukaan laut, berdasarkan kisah-kisah orang tua maupun dokumen yang ada maupun yang dilacak keberadaannya, sampai saat ini belum diketahui kepastiannya tentang kapan nama “B A T U” mulai disebut untuk menamai kawasan peristirahatan tersebut.

Dari beberapa pemuka masyarakat setempat memang pernah mengisahkan bahwa sebutan Batu berasal dari nama seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Abu Ghonaim atau disebut sebagai Kyai Gubug Angin yang selanjutnya masyarakat setempat akrab menyebutnya dengan panggilan Mbah Wastu.

Dari kebiasaan kultur Jawa yang sering memperpendek dan mempersingkat mengenai sebutan nama seseorang yang dirasa terlalu panjang, juga agar lebih singkat penyebutannya serta lebih cepat bila memanggil seseorang, akhirnya lambat laun sebutan Mbah Wastu dipanggil Mbah Tu menjadi Mbatu atau batu sebagai sebutan yang digunakan untuk Kota Dingin di Jawa Timur.

Sedikit menengok ke belakang tentang sejarah keberadaan Abu Ghonaim sebagai cikal bakal serta orang yang dikenal sebagai pemuka masyarakat yang memulai babat alas dan dipakai sebagai inspirasi dari sebutan wilayah Batu, sebenarnya Abu Ghonaim sendiri adalah berasal dari Jawa Tengah. Abu Ghonaim sebagai pengikut Pangeran Diponegoro yang setia, dengan sengaja meninggalkan daerah asalnya Jawa Tengah dan hijrah di kaki Gunung Panderman untuk menghindari pengejaran dan penangkapan dari serdadu Belanda (Kompeni)

Abu Ghonaim atau Mbah Wastu yang memulai kehidupan buruknya bersama dengan masyarakat yang ada sebelumnya serta ikut berbagi rasa, pengetahuan dan ajaran yang diperolehnya semasa menjadi pengikut Pangeran Diponegoro.

Akhirnya banyak penduduk dan sekitarnya dan masyarakat yang lain berdatangan dan menetap untuk berguru, menuntut ilmu serta belajar agama kepada Mbah Wastu. Bermula mereka hidup dalam kelompok (komunitas) di daerah Bumiaji, Sisir dan Temas akhirnya lambat laun komunitasnya semakin besar dan banyak serta menjadi suatu masyarakat yang ramai.

Sebagai layaknya Wilayah Pegunungan yang wilayahnya subur, Batu dan sekitarnya juga memiliki Panorama Alam yang indah dan berudara sejuk, tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat lain untuk mengunjungi dan menikmati Batu sebagai kawasan pegunungan yang mempunyai daya tarik tersendiri. Untuk itulah di awal abad 19 Batu berkembang menjadi daerah tujuan wisata, khususnya orang-orang Belanda, sehingga orang-orang Belanda itupun membangun tempat-tempat Peristirahatan (Villa) bahkan bermukim di Batu. Situs dan bangunan-bangunan peninggalan Belanda atau semasa Pemerintahan Hindia Belanda itupun masih berbekas bahkan menjadi aset dan kunjungan Wisata hingga saat ini.

Rumah BelandaBegitu kagumnya Bangsa Belanda atas keindahan dan keelokan Batu, sehingga bangsa Belanda mensejajarkan wilayah Batu dengan sebuah negara di Eropa yaitu Switzerland dan memberikan predikat sebagai De Klein Switzerland atau Swiss kecil di Pulau Jawa.

Peninggalan arsitektur dengan nuansa dan corak Eropa pada penjajahan Belanda dalam bentuk sebuah bangunan yang ada saat ini serta panorama alam yang indah di kawasan Batu sempat membuat Bapak Proklamator sebagai The Father Foundation of Indonesia yaitu Bung Karno dan Bung Hatta setelah Perang Kemerdekaan untuk mengunjungi dan beristirahat di kawasan Selecta Batu.

Sdangkan dibawah ini adalah sejarah terbentuknya Kota Batu:

6 Maret 1993
Kota administrasi Batu dibentuk dan diresmikan (sebelumnya merupakan kecamatan bagian wilayah Kabupaten Malang).

10 April 1995
Surat persetujuan DPRD Kab. Malang dan bupati Malang tentang peningkatan status kotif Batu menjadi kotamadya Batu

11 April 1995
Pengusulan kepada gubernur tentang peningkatan status kotif menjadi kotamadya.

6 Juni 1996
Dengan persetujuan DPRD kota Malang dan surat bupati Malang disertai surat Pembantu Gubernur di Malang, Batu mengusulkan peningkatan status dari Kotif menjadi kotamadya ke gubernur Jawa Timur.

12 Januari 2001
Melalui proses yang panjang, maka setelah pemilu 1999 terbit Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang penetapan Jumlah dan Tata Cara Pengisian Keanggotaan DPRD propinsi dan Kabupaten/Kota.

28 Februari 2001
Keputusan Menteri Dalam negeri dan Otonomi Daerah pada tentang petunjuk Pelaksanaan Penetapan Jumlah dan Tata Cara Pengisian Keanggotaan DPRD Propinsi dan Kabupaten / Kota.

21 Juni 2001
Batu resmi menjadi Kota berdasarkan UU No 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu.

Apa sebenarnya yang ingin saya sampaikan dari kedua tulisan di atas?

Fakta yang ingin saya sampaikan adalah:

Kota Batu ≠ Kota/Kabupaten Malang! atau dengan kata lain Kota Batu bukanlah bagian dari Kota/Kabupaten Malang!, jadi penulisan diberbagai TV ataupun media massa yang menuliskan Kota Batu, Malang adalah salah. Hal ini bisa disamakan dengan menuliskan Kota Jombang, Surabaya yang jelas-jelas salah! sebab Batu ya Batu, Malang ya Malang. Jarak kedua Kota tersebut memang berdekatan, tapi tetap saja tidak dapat dikatakan bahwa Kota Batu, Malang. Lha wong jika dilihat dari sejarahnya sudah jelas bahwa dua Kota Tersebut sekarang ini memiliki status yang berbeda.

Beberapa rekan saya dari Komunitas Wong Mbatu sendiri sudah ada yang ngedumel “Kok Batu dianggap bagian dari Malang sih?”, hanya saja belum sempat tertulis di situsnya dan mungkin keduluan saya untuk menuliskan entry ini di blog :p.

BTW, yang menarik hampir sebagian warga Kota Batu juga masih memuja-muja klub Sepak Bola AREMA yang jelas-jelas milik Kota Malang. Wah, sepertinya warga Kota Batu harus punya maskot sendiri nih untuk persepakbolaan jika ingin mandiri 😛

Buat yang merasa warga Kota Batu, ada komentar? 😀

38 thoughts on “Kota Batu Yang Malang Dilanda Bom

  1. Karena letaknya yg mevet mungkin lebih enak diartikan seperti Kota Sidoarjo, Surabaya. Jadi kalo Kota Jombang Surabaya rasanya jauh sekale 🙂

  2. Benar, media boleh jadi salah. Tapi, umumnya orang tidak kenal dengan Kota Batu, kecuali dengan menyebut nama Malang —yang notabene daerah tersendiri.
    Walau kejadian perkara di Batu, media tetap akan menyebut Malang sebagai daerahnya. Kenapa? Mungkin unsur kemudahan dan juga pengelompokan daerah berita.
    Ada juga loh penyebutan daerah yang dirasa tidak tepat, seperti Solo yang kalau Anda berkunjung ke sana yang Anda jumpai adalah Surakarta. Juga Jogjakarta yang kerap di sebut dengan Jogja saja.

  3. #5: nah orang yang begini ini yang gak mau belajar dari kesalahan. sebisa mungkin kesalah itu diperbaiki sedini mungkin, bukan karena demi kemudahan dan juga pengelompokan daerah berita jadi kesalah itu diabaikan saja.

    Terus terang ketika melihat berita di salah satu stasiun televisi swasta, mereka memberitakan kasus tewasnya Dr. Azahari yaitu di Kota Malang, selang kemudian saya coba sms ke entah apa namanya yang pasti ada nmr Hotline tertera di layar yang bisa dihubungi. Entah karena sms saya atau lainnya, sekarang stasiun tv tersebut sudah bisa membedakan antara Kota Batu dengan Malang. Dan perlu di ketahui, Kota Batu adalah sebuah kota yang indah, sejuka dan damai. Batu adalah Batu, bukan Malang ataupun Batu-Malang. Batu is the sweetest place …. 🙂

  4. Aneh…?!
    Tapi sing penting skrg ak tau hal yang aku tdk tau itu namanya aku orang pintar. He…he…;):p:-?

  5. :-?Lucu juga?!
    Aku jg tau prasaan orang2 Mbatu coz aku bukan orang Mbatu :p
    Tapi, tulisan itu bagus lho!!! Kapan-kapan buat tentang yang lain ya!!!
    Kutunggu!!!:d

  6. well :), aku juga bisa ngerti sih kl orang batu sebel banget, soalnya aku juga sebel banget kalau ada yang bilang salatiga itu kabupaten semarang…..x( rasanya gak terima deh.

  7. x(Walopun aq wong mBatu asli, tapi tetep dukung AREMA bkn krn AREMA dari Malang, tapi kaya’ knp kmu dukung klub Luar Negeri, so what’s the different dude ?

  8. hehehe.. bener mas, saya Asli Malang dan memang beda antara Baru dan Malang (Sekarang).
    Banyak warga batu dan sekitarnya tiap pertandingan Arema main, banyak yang turun gunung.. untuk mendukung Arema..
    tapi Saya kalo butuh Villa pasti beloknya ya ke mBatu.. nggak ada masalah dengan ini..

    ada satu lagi bisa mas dudi tulis..
    100 ons itu brapa gram ??
    referensinya bisa buka buku matematika SD di Indonesia dengan Buku Matematika di luar negeri..
    dan kenapa konversinya beda…? salah indonesia ato orang luarnya ??
    ada yang minat tulis blog ini ??

    Danny
    ModalBisnis.com

  9. hai sesy,aq juga sebel banget,tu orang ga’tau kaliya kalo salatiga tu kabupatennya semarang bukan semarang yang kabupatennya salatiga,eh ngomong ngomong u rumahnya mana:-\:-\:-\

  10. mas klo bener tau perkara batu tolongin ane dunk!!!:-?
    saya mo ngangkat kota batu sebagai judul TA lho “city branding kota Batu sebagai icon agrowisata”:d
    klo ada narasumber orang batu kan enak cari datanya,
    bales di e-mail saya yah
    thank’s
    :))

  11. Hello,… Saat ini Saya lagi di salah satu Negara yang barusan nerima orang dari Papua. Saya membaca soal Batu ini memang sangat menarik sekali kalau dari sejarahnya.
    Tapi bagaimana dengan saat ini ?? masihkah demikian asrinya ? Penduduknya yanga dulu dikenal ramah ? Masih kah itu semua ? Masih adem ayem gemah ripah kah orangnya ?
    Satu sat nanti pasti saya akan datang.

  12. kota batu sekarang rusak selain rusak karena bom sistem pemerintahannya juga rusak parah :-l banyak terjadi tindak pidana korupsi disemua sub bagian tanpa terkecuali mulai dari pemda, kepolisian dan masih banyak yang lain selain itu warga atau masyarakat batu juga was2 akan terjadi tragedi sampit yang ke-2.

  13. Kota Batu, tempat aku dilahirkan ! meskipun aku hampir selalu jauh, tapi buat aku Batu tetap melekat dihatiku. Bahkan suatu saat aku akan kembali dan menghabiskan masa-masa tuaku di Batu.

    Ada satu hal, kota Batu (khususnya di radius 500 meter dari patung apel) terasa kurang bersih…………tolong sampaikan ke Pak Walikota Batu.

  14. saya lahir dimalang, besar di jakarta, sekarang hidup di bali tapi sedang membangun resort di Batu (ya dijalan yang di bom itu!), menurut saya wajar kalo orang batu ada yang sewot bila disamakan atau dibilang kotanya bagian dari Malang, tapi ingat kabupaten batu baru lepas dari Malang tahun 2001 dan setahu saya, saya sendiri punya kesulitan waktu mendiskripsikan kota Batu. Misalnya, waktu orang nanya “dimana resortnya?” dan jawaban saya simply “Batu” pasti mereka agak bingung, “Dimana tuh?” dan lagi-lagi harus saya terangkan Batu-Malang Jawa Timur! menurut saya sah-sah aja kalo Batu selalu dihubungkan dengan Malang,kalo mau namanya terkenal ya harus nebeng dulu, mungkin perlu waktu.
    Beside Malang it’s a beautiful city! gak ada ruginya kan? dan kalo orang tau gimana bisa mencapai kota Batu (ya lewat malang kan?)pasti lebih banyak yang kesana, so timbang cuma sewot, do something biar kota anda lebih dikenal.

  15. Makanya sudah waktunya Batu dibangun oleh orang yang lahir dan besar di Batu dan peduli dengan Batu..pada setuju kan kalo kita-kita nyalonin Wako yang akan datang

  16. Oiiii jiancokkkk nde batuu ada objek wisata apa seng blom dikenal kalayak luas aku ada tugas branding objek wisata yang blom terintegritas plisss jawabbb

  17. batu kota penghasil apel yang ada di indonesia makanya saya bangga loh! untuk bola nya persikoba klub bolane.

  18. kota Batu kan emang asalnya dari kabupaten Malang. Mau dibeda bedain pun, orang Batu kalo ke luar, masih ngaku Arema :p

    Jadi inget, main ke padang, payakumbuh, padang panjang, bukittinggi, pariaman, solok, semua udah jadi kabupaten atau kodya sendiri. padahal jauh lebih sepi dari rata rata kota kecil di jawa. ama lawang aja, lawang jauh lebih ramai. orang sumatra emang pinter cari subsidi, semua kota kecamatan dijadikan kodya. biar dapat subsidi dari pemerintah pusat.

  19. batu emang bukan Malang, betul juga kata mB’ Cleo kalo batu baru pisah ama malang tahun 2001. but jangan sinis gitu dong, toh kota Anda terkenal gara-gara Batu juga kan, Anda juga berbisnis di Batu
    So, buat sederek-sederek dari Batu
    SUDAH SAATNYA PILIH ORANG BATU ASLI TUK PIMPIN BATU, BRAVO.

  20. tul bgt,BATU tu ya BATU,bukan malang( ga trimo i q rek )
    inget bgt pas dulu masi SD( di SDN SISIR 03,di deket sekolah da KUD SUSU BATU,jd siapa yg ga apal singkatan BATU,hrs ke KUD tuk liat kepanjangan BATU..KUD BATU Bebarengan Anggayuh Tentreme Urip)..hehe
    Hidup BATU!

  21. alaaaaah…perkoro ono wae lo kok di ributin..kenapa c kok gtu….lha wong asli malang koyok aku lo ra bingung endi sejarahe asli malang-batu…ingetto klo di singosari pernah berdiri sebuah kerajaan besar!, apa mungkin batu tidak termasuk wilayah kerajaan besar singosari….hehehe…sedulur-dulur klo mikir yang panjang dunk…,Btw skrg ndak usah ngurusin hal gituan,yang penting qt warga negara indonesia,betul nggak,ok……..merdeka atau mati…….

  22. Where is Batu ? It is near Malang East Java …..turis asing memang belum tahu dimana Batu, tapi dengan menyebut nama kota Malang mereka langsung paham. Biasanya orang menyebut Malang plus Batu dengan mengatakan wilayah Malang Raya, betul gak ? Soalnya Malang itu kan dulunya karesidenan yang wilayahnya meluas sampai Pasuruan dan Probolinggo dan plat mobilnyapun sama yaitu ” N ” . Jadi tidak usah diributkan soal itu , yang penting kita pelihara saja potensi Batu dengan segala keindahannya, setuju?

  23. Yap…Batu ya???Hanya satu kata yang bisa aku ungkapkan untuk kota kelahiranku/ kampung halamanku,yaitu cuaaa…antik banget.tapi emang bener apa yang ditulis di atas, kalau kota Batu ini masih saja dihubung-hubungkan dengan Malang, padahal aku tahu kalau Batu pyuur lepas dari Malang. Batu ya Batu.ya mungkin suatu saat orang akan lebih mengenal Batu sebagai kota yang berdiri sendiri.

  24. aku lahir d malang sekarang kerja d sby…. menurut saya artikel ini mav kurang berimbang …. wjar aja orang mbatu selalu liar AREMA main orng dulu juga wilayah Malang juga lebih tepatnya kab Malang… jangn di hub2 sama klub sepak bola dong… batu kan sekarang ada persikoba kan??? mav mas mendukung klub sepak bola bukan karena kita lahir di kota tempat klub itu lahir… contoh aja MU fanz MU banyak di seluruh dunia…???/ dan kalo sebagai orang asli Malang… saya berterimah kasih kepada warga batu yang selalu mendukung AREMA dengan iklas tanpa paksaan…banyak juga televisi lokal batu yang menyiarkan berita AREMA…denganb hal ini kita nggak usah deh membeda2kan ini itu… kalo masalah di atas aku anggap aja salah paham… ntar juga tau sendiri kok mana Malang mna Batu….sebagai contoh temen saya yang asli surabaya dan tidak begitu jauh dari kota Malang kadang dia juga salah menyebut…. dia pengen ke jatimpark tapi dia bilang pingin ke Malang… itu juga saya jelaskan kalo Batu sudah lepas dari Malang… udahlah kita sesama orang MALANGRAYA nggak usa bedain ini itu… kita semua saudara kok…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This is not spam