Kode Etik Beli Domain

Saya ingat benar, beberapa bulan yang lalu Harry Sufehmi posting tentang pembelian domain para menteri. Harry terinspirasi atas ide bisnis tentang domain para menteri. Dalam postingnya Beliau berjanji akan memberikan domain itu gratis kepada para menteri jika bisa membuktikan bahwa yang minta adalah staf dari Menteri yang bersangkutan. Salut!

Dengan kata lain, Harry Sufehmi berniat baik untuk mengamankan domain-domain tersebut daripada disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Gamblangnya, beliau menegaskan bahwa tidak pantas kalau domain-domain untuk para menteri dijual dengan harga mahal seperti kasus domain gusdur.com yang dijual dengan harga 1 milyar rupiah.

Nah, kemarin saya habis berkunjung ke ruslicyber.com dan ternyata Rusli juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Harry Sufehmi. Hanya saja kalau Harry Sufehmi memberikan secara cuma-cuma, maka yang ini berbayar. Domain yang semula (mungkin) hanya seharga 100 ribu namun dalam ruslicyber.com terpampang dengan jelas harga termurah adalah 100 juta. Hohoho. Kalo 1 juta rupiah masih mendinglah untuk ambil keuntungan, tapi kalau 100 juta untuk harga sebuah domain? please deh….


Salahkah yang bersangkutan? kalau menganut prinsip “first come, first serve” maka Rusli tidak bisa disalahkan. BTW, saya cek melalui fasilitas whois di dnsstuff hampir sebagian besar domain dibeli oleh Ahmad Rusli atas nama IDwebhost.

Tapi, apa ya kita mau tutup mata dengan prinsip itu. Hehehe, kalo saya sih, karena tidak punya stok dollar dalam jumlah besar untuk beli domain, maka saya tidak bisa ikutan untuk mengamankan. Tapi kalau seandainya saya punya stok dollar banyak dan kemudian disuruh memilih cara antara yang digunakan Harry atau Rusli, maka saya lebih memilih cara Harry. Atau kalau memang saya niat komersialkan tentu dengan harga yang wajar, tidak sampai gila-gilaan. Ngapain juga ngambil untung dari orang lain tapi caranya tidak elegan? itu kan sama saja dengan memeras, walaupun kalau mengikuti prinsip first come first serve itu tidak salah.

Bisa tidak kalau saya bilang ini hanya masalah “kode etik” secara tidak tertulis untuk beli domain di internet? Menurut anda bagaimana? Saya kok geli aja membayangkan orang yang mau meraup rupiah dengan cara “memeras” orang lain.

Update:
Tanggal 28 Desember 2006 pukul 2:22 AM saya berkunjung lagi dan ternyata dalam situs ruslicyber sudah tidak terpampang lagi harga domain yang mencapai puluhan juta :-D, dan saat ini kata pengantarnya pun sudah berubah tidak seperti pada tanggal 21 Desember 2006. Untuk lebih memperjelas tulisan saya, maka saya upload tangkapan layar ruslicyber pada tanggal 21 Desember 2006 yang menunjukkan penjualan domain dengan harga mencapai puluhan juta. Hi Rusli!™ 😀

Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5

76 thoughts on “Kode Etik Beli Domain

  1. Nying!! udah ga ada etika lagi di dunia maya ini..

    lagian, domain kan fleksible..tinggal tambahin karakter aja udah beda.

    Untuk resiko yg diambil ama Rusli, gw salut..
    Untuk etika yg dipilih, itu namanya pemerasan..

  2. iya, setuju. bisnis tanpa etika adalah buta. etika memang jarang ada yang tertulis, kalaupun tertulis hanyalah seperti rambu lalu lintas yang tidak ada artinya tanpa pengendaranya atau sebaliknya, hmmm … mungkin gitu kali? :p

  3. emang kalo udah gini, itu namanya pemerasan, walopun itu hak sang pembisnis dalam memonopoli harga.

    Menurutku, kayaknya pemerintah bukan cuma harus buat Operasi pasar sbg antisipasi melonjaknya harga beras, tapi juga haru sbuat operasi pasar dalam kasus monopoli domain ini.

    kemana aja mentri Infokom, kok tidur aja.

  4. Cybersquatting? walaupun mungkin masih bisa diproses lewat jalur hukum, tapi bakalan ribet dan mungkin akan menghabiskan biaya yg tdk sedikit, apalagi unt nama domain personal (mendingan nyari nama domain lain deh dari pada ribet di pengadilan, hehehehe)

    Marilah kita populerkan penggunaan domain .id, seandainya ada sengketa domain, relatif lebih mudah diselesaikan dibandingkan dengan domain-domain generic.

    Btw, first come first serve, bukan berarti kita bisa seenaknya mendaftar domain apa saja, tetap masih bisa diproses secara hukum, apalagi kalau menyangkut merek dagang, atau nama-nama “ngetop”.
    Oh iya lupa, selamat natal Dud. 😀

  5. #15: yah, ternyata istilahnya itu cybersquatting. thanks dheche.

    bener kata kamu, biar bagaimanapun kalo mau di proses hukum bakalan repot, makanya aku lebih cenderung ini sebenernya hanya masalah “etika” kita aja di internet. kalo semua mau nganut prinsip hukum emang bakalan rumit sih. tapi kok ya gak malu gitu yah 😀

    btw, selamat natal harusnya ditujukan ke tjokro dong che. bentar lagi dia akan jadi umat nasrani tuh. Hi Kro!™ =))

  6. #18
    Hallo Mas Dudi..

    Sekarang sudah ada perubahan mendasar dalam cara kerja bisnis saya. Seperti yang terlihat di situs http://www.ruslicyber.com, tidak semua nama domain disertakan harganya.

    Yang tidak memiliki harganya, berarti telah ada pihak yang memiliki hak paten. Saya akan menyerahkannya kepada pihak yang seharusnya memiliki nama domain tersebut. Penyerahan akan bersifat Win-Win Solution.

    Yang memiliki harga, berarti nama tersebut bebas dimiliki oleh siapapun yang menginginkannya. Saya proritaskan kepada pengusaha. Karakteristik nama-nama domain ini adalah banyak calon yang bisa membeli akan tetapi hanya bisa dibeli dari saya saja (1 seller but many buyer).

    Saya akan tetap memantau nama-nama domain yang bisa dijadikan bisnis. Bila menurut saya nama domain tersebut pantas dibeli maka saya akan mempertimbangkannya untuk langsung saya beli.

    Saya akan memprioritaskan nama-nama domain yang bisa memancing banyak calon pembelinya dalam daftar yang siap untuk dibeli.

    Sukses selalu untuk Mas Dudi 🙂

    RusliCyber.com
    – I Provide Domain Name for Your Business –
    Ahmad Rusli

  7. #19: simple case aja nih:

    misal Abu Rizal bakrie mau beli domain aburizalbakrie.com dari anda seharga 100 ribu rupiah? (100rb saya anggap sbg harga rata-rata domain dipasaran).

    Anda akan kasih gak? toh anda juga tidak rugi kan kalau domain itu dibeli 100rb? tapi kalau anda tidak lepas domain tsb, bahkan anda tawarkan sampai puluhan juta, itu mah bukan win-win solution namanya, tapi cybersquatting 🙂

  8. Terima kasih atas pertanyaannya.

    #21:
    misal Abu Rizal bakrie mau beli domain aburizalbakrie.com
    –>baik, saya misalkan yang membelinya adalah Bapak Aburizal Bakrie langsung.

    dari anda seharga 100 ribu rupiah?
    100rb saya anggap sbg harga rata-rata domain dipasaran).

    Anda akan kasih gak? toh anda juga tidak rugi kan kalau domain itu dibeli 100rb?
    –Tidak, misalkan saya beli RP 100.000 dan saya menjualnya atau memberikan gratis kembali seharga itu. Dengan demikian saya tidak untung dan tidak rugi (bila dihitung secara nominal, bila dihitung dengan variabel lainnya akan ada yang namanya untung buat saya dan rugi buat saya)

    tapi kalau anda tidak lepas domain tsb,
    –> Dilepaskannya atau tidak nama domain tersebut akan sangat tergantung kepada kekuatan Bargaining saya dan Bapak Aburizal Bakrie.

    bahkan anda tawarkan sampai puluhan juta,
    –> Silahkan baca bagian penjelasan (Notes) untuk mengetahui lebih lanjut. Dimana saya menjelaskan tentang harga yang flexible, tergantung kekuatan bargaining antara kedua belah pihak. Dimana bila sudah bertatap muka, maka akan banyak hal yang akan kami bicarakan. Ada banyak hal yang bisa saya dapati dan pelajari dari dia dan demikian pula akan ada banyak hal yang akan bisa dia dapati dari mereka. Saya akan berbicara tentang bisnis tentunya. Jadi, nantinya, saya bisa berikan kepada Bapak Aburizal Bakrie dengan gratis bila hal itu memungkinkan. Bila memungkinkan, saya bisa membawa Klien-Klien saya untuk berbicara banyak hal kepadanya.

    itu mah bukan win-win solution namanya, tapi cybersquatting
    –> Pembelian nama domain banyak tujuannya. Salah satunya adalah untuk membangun Relationship dan membangun sebanyak mungkin jaringan Klien. Seperti penjelasan (notes) nomor 10, saya bisa menjualnya dengan harga RP 0. Tujuan lainnya? That is my business. Go your own business and I’ll go mine.

    Saya membeli semua nama ini adalah untuk kepentingan bisnis.– I Provide Domain Name for Your Business –

    Anda membangun blog ini tujuan salah satunya adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum, terutama para netter. Dimana komunikasi dengan blog dengan sifatnya yang dua arah bisa menjaring komentar yang beraneka ragam isi dan maknanya. Saya sangat senang dengan adanya blog ini. Saya sangat mendukungnya.

    Demikian juga saya menjalankan bisnis ini, tidak tanpa tujuan. Semua orang tahu akan hal ini. Saya menjual nama-nama domain agar bisa mendapatkan bisnis yang lebih besar di hari kemudian. Saya melepaskan satu kesulitan kemudian saya berharap agar mendapatkan banyak ketidaksulitan dikemudian hari.

    Target pasar saya adalah Pebisnis dan target blog Anda adalah semua kalangan yang berpotensi untuk berkomentar di area publik ini.

    Kita bersama-sama menggunakan infrastruktur teknologi untuk menjalankan “target” kita. Hanya visi dan misi kita saja yang berbeda.

    Masalah harga itu flexible. Saya kasi penjelasan di nomor 3:
    “YOU HAVE TO CONTACT ME TO HAVE THIS DOMAIN
    dan di nomor 10:
    THERE ARE POSSIBILITIES FOR ME TO GIVE IT FREE TO A PERSON/INSTITUTION.

    Dengan demikian, saya menerima semua keluhan yang berkenaan dengan nama domain yang saya miliki itu dengan tangan terbuka. Saya hanya minta visi dan misinya jika ingin mendapatkan gratis. Dengan visi dan misi yang nantinya terkirim ke saya, maka saya akan mempertimbangkan lebih matang lagi.

    Silahkan berikan komentar tentang penjelasan saya dibagian “Notes” di blog ini agar pemberitaan yang Anda berikan bisa berimbang.

    Saya tertarik dengan membeli nama domain yang masih tersedia untuk dibeli. Bila nanti ada keterangan Available maka saya akan membelinya. Mengapa saya tidak meninggalkan saja (tidak dibeli)? Lantas? Siapa yang akan membelinya? Saya ingin ada perhatian kepada pihak yang punya hak paten/nama pribadi.

    Menunggu yang punya hak paten mendaftarkannya sendiri? Saya terus terang yang menjadi pemerhati bisnis tidak tahan melihatnya. Dengan membelinya, minimal saya bisa kenal dengan orang-orang yang mempunyai kepentingan dengan bisnis ini. Bersilaturahmi.

    Penjelasan diatas dominan yang telah mempunyai hak paten/nama pribadi seseorang. Bagaimana yang tidak mempunyai hak paten? Saya mencontohkan BatamJewelry.com. Target pembeli saya adalah pengusaha yang akan melakukan bisnisnya di Batam ataupun di manapun. Mereka tahu betapa besarnya potensi bila memiliki nama domain tersebut. Mereka lebih bisa melangkah lebih maju dari pada para pebisnis lain. Setiap ada yang mengetikkan “www.batamjewelry” kemudian dimunculkan situs perusahaan Anda. Siapa yang tidak senang?

    Saya concern dengan potensi besar yang seharusnya dimiliki oleh yang memiliki domain. Terutama pebisnis. Anda concern dengan perkembangan target Anda. Kita sama-sama concern dengan bidang kita.

    Demikian penjelasan saya sementara ini. Terima kasih telah membahasnya.

    Sukses selalu Mas Dudi.


    RusliCyber.com
    – I Provide Domain Name for Your Business –
    Ahmad Rusli

  9. #20:
    Hi juga Epat 🙂

    #22:
    🙂 Silahkan melihat “Notes” di situs saya.
    Membayangkan boleh saja. Tapi tolong jaga sikap santun ya.
    Apakah Anda tidak ingin register IndraWahyudi.com? Saya menyarankan Anda untuk meregistrasikannya.

  10. oalah rus rus… cari uang saja sampe segitunya. biasa aja lagiii… beli tuh domain namaku. hahahaha… domain aja kok repot.

  11. Halo Mas Dudi 🙂
    Mohon maaf bila saya telah mengganggu kenyamanan dalam blog ini. Bila tulisan saya mengganggu, tidak apa-apa bila dihapus komen-komen saya. Tapi saya sangat berterima kasih bila diizinkan menulis feed back di sini.

    #28:
    “oalah rus rus… cari uang saja sampe segitunya.
    biasa aja lagiii…
    –> Terima kasih saudara Wandi untuk komentarnya. 🙂 Ya begitulah Mas Wandi. Saya tertarik untuk melakukan usaha ini. Salah satu alasannya karena memang saya senang dan concern terhadap dunia usaha dan ditambah lagi dengan teknologi internet dan content-nya dan lain sebagainya. Ada banyak hal yang bisa kita bersama dapatkan. Kita tidak akan pernah tahu artinya sebuah usaha jika kita tidak pernah mencobanya.

    Anda membangun blog “Samudera Cinta”? Bila ada yang menanyakan ke Anda “Menulis blog Samudera Cinta sampe segitunya?” Saya yakin Anda mempunyai alasan-alasan Anda sendiri. Anda bisa menjawabnya dengan alasan punya visi dan misi Anda sendiri. Semua orang harus menghargai alasan Anda. Tinggal ada kritik dan saran. Kritik dan saran bila membangun tentu kita terima kan saudara Wandi? Bukankah kita harus selalu mengingatkan sesama. Jadi, saya membiarkan Anda menjalankan visi dan misi Anda, dan sebailknya, benarkan demikian?

    beli tuh domain namaku. hahahaha…
    –> 🙂

    domain aja kok repot.
    –> Saya tidak merepotkannya. Bila bukan visi dan misi pribadi, tidak mungkin saya bangun usaha di http://www.ruslicyber.com. Apalagi ini soal bisnis. Sama juga dengan saudara Wandi. Apakah Anda direpotkan dengan membangun blog “Samudera Cinta” ataupun portal bisnis milik Anda sendiri? Anda melakukannya karena ada hobi bukan? Anda melakukannya, demikian juga saya 🙂

    Sukses selalu ya saudara Wandi 🙂

    #29:
    Gak Pentingâ„¢
    –> Saya hanya menyarankan saja. Karena sekarang kita harus sudah bisa berpikir global. Dimana variabel lingkungan teknologi harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Salah satunya dengan memiliki ekstensi dotCOM.

    Hai Rusâ„¢
    –> Hai Juga.

    Baiklah saudara Indra, sukses selalu ya 🙂

    —-
    Terima kasih Mas Dudi atas ruangnya.
    Sukses selalu Mas Dudi.

    RusliCyber.com
    – I Provide Domain Name for Your Business –
    Ahmad Rusli

  12. Apakah saudara Rusli memiliki hubungan dengan Anne Ahira?
    =))

    Iya ya, saya juga bingung kenapa bikin blog.#-o
    A ha! Saya tahu jawabnya: Emang semua hal kudu ada alasannya?

    Hahahaaha.

  13. Kata teman saya begini :
    “Etika dan moral itu gak penting bwat manusia, kedua hal itu hanya penting untuk hewan.”

    Setelah dipikir-pikir bener juga, karena sebenarnya manusia secara default sudah terbekali dengan kedua hal tersebut. Sedangkan hewan defaultnya pokoknya kenyang dan kesenangannya bisa terlampiaskan.

    *no force, hanya kutipan dari obrolan pada sebuah persidangan di republik pendusta

  14. #32. Jadi intinya Epat mengatakan kalau saudara Rusli itu kelakuannya persis hewan atau bekelakuan hewan, atau bahkan saudara Rusli itu hewan?
    *no force, just a question*

  15. #30: tujuan blog dibangun itu kan buat saling berargumen toh? :). Mari kita lihat definisi cybersquatting dari wikipedia.

    cybersquatting is registering, trafficking in, or using a domain name with bad-faith intent to profit from the goodwill of a trademark belonging to someone else. The cybersquatter then offers to sell the domain to the person or company who owns a trademark contained within the name at an inflated price.

    Yah, emang niat orang untuk ngambil keuntungan dari harga domain sebesar apa, hanya yang punya domain yang lebih ngerti. tentunya dalam hal ini adalah anda sendiri 🙂

    Konsern saya pada waktu nulis artikel ini kan sederhana aja. Anda jual domain sampai ratusan juta untuk personal/institusi. Nah menurut saya itu masuk kategori cybersquatting. Menurut anda mungkin bukan, tapi wikipedia bilang begitu :-D.

    Kalo tiba-tiba konsep bisnis anda berubah dan tidak sesuai dengan tangkapan layar saya diatas, berarti anda mengubah ide bisnis anda. Mudah2an bukan karena tulisan saya :).

    Intinya? saya sih gak peduli anda mau ambil untung berapa pun dari domain yang anda register. It’s your business, saya cuma bisa tersenyum getir aja kalo sampai anda jual mencapai ratusan juta. Yah, mungkin cara pandang saya tentang “etika” beli domain di internet berbeda dengan cara pandang anda.

    Ah, sudahlah. Biar pembaca lain yang menilai. Saya doakan niat baik anda untuk bisa “bersilahturahmi” dengan orang2 yang memiliki paten domain tersebut bisa tercapai.

    Selamat!

  16. #34:

    Halo Mas Dudi :
    tujuan blog dibangun itu kan buat saling berargumen toh?
    –>Benar, saya setuju. Saya Ucapkan terima kasih banyak karena diberikan ruang untuk berkomentar, dalam rangka memberikan feedback terhadap pertanyaan teman-teman.

    Mari kita lihat definisi cybersquatting dari wikipedia.
    cybersquatting is registering, trafficking in, or using a domain name with bad-faith intent to profit from the goodwill of a trademark belonging to someone else. The cybersquatter then offers to sell the domain to the person or company who owns a trademark contained within the name at an inflated price.
    –> Baik. Saya mengerti.

    registering
    –> Saya meregisterkan sebuah nama domain. Baik yang sudah mempunyai hak paten, atau nama seseorang. DAN, nama-nama potensial untuk bisnis.

    trafficking in, or using a domain name with bad-faith
    –> Saya menggunakan nama domain untuk membangun jaringan bisnis. Menambah Klien-Klien. Di bagian “Notes” di poin 10:
    “10. THERE ARE POSSIBILITIES FOR ME TO GIVE IT FREE TO A PERSON/INSTITUTION. FIRSTLY, YOU CAN CONTACT ME AND GIVE YOU VISION AND MISSION DIRECTLY TO MY CONTACT.” Jadi, saya hanya minta Visi dan Misi pihak yang meminta. I can give it free. Begitu Mas Dudi.

    Yah, emang niat orang untuk ngambil keuntungan dari harga domain sebesar apa, hanya yang punya domain yang lebih ngerti. tentunya dalam hal ini adalah anda sendiri
    –> Benar. Yang tahu hanya saya sendiri. Dan yang menjalankan bisnis ini saya sendiri. Walaupun Bahasa Inggris yang saya pergunakan di situs saya banyak yang ngaco, saya sedang berusaha memperbaikinya. Yang pasti, tujuan yang sangat jelas yang telah saya kemukakan di ruang ini telah saya sampaikan. Tujuan lainnya adalah Privacy saya. Semua orang sedikit atau banyak tidak akan memberitahukan kepada orang lain.

    Konsern saya pada waktu nulis artikel ini kan sederhana aja.
    –> Walaupun bagi Anda sederhana, tapi saya menilai Anda telah berbuat yang benar. Anda mengeluarkan pendapat adalah hak Anda. Saya menghargainya. Ada aksi dan ada reaksi. Saya memahami sepenuhnya hal itu. Terus berkreasi Mas Dudi. Saya mendukungnya.

    Anda jual domain sampai ratusan juta untuk personal/institusi.
    –> Setiap nama domain punya karakteristik yang terkandung di dalamnya. Market Pricing bisa berbeda karena melihat situasi dan kondisi Market. Hari ini dan besok bisa berubah. Saya masukkan penjelasan tentang perubahan harga di poin 1:
    “1. PRICE IS DIFFERENT FOR EACH DOMAIN. EVERY TIME THE PRICE CAN BE CHANGE BY ME. YOU MUST ALWAYS SEE THE UPDATES FROM THIS SITE. CONTACT ME TO HAVE AUTOMATICALLY UPDATES FROM ME. ALL NAME AND EMAIL WILL SAVED BY MY DATABASE AND NOT WILL PUBLISHED TO THIRDS PARTY.”

    Nah menurut saya itu masuk kategori cybersquatting. Menurut anda mungkin bukan, tapi wikipedia bilang begitu .
    –> Sah-sah aja bila pertama kalinya Anda mempunyai penilaian seperti itu. Saya ingin menyampaikan bahwa bagaimana tentang diri saya? Saya perlu berhubungan sama komunitas bisnis, saya memberikan kesempatan untuk orang memiliki domain-domain yang bukan hak cipta tapi semua orang bisa memilikinya, saya memberikan pembeli dalam negeri kesempatan terlebih dahulu untuk memiliki nama domestik saya, saya ingin bersilaturahmi, saya ingin orang lain bisa dengan nama domainnya nanti maka bisnisnya akan berkembang, dan lain sebagainya. Hal-hal ini tidak pernah dijelaskan oleh Wiki. Maka harus ada penjelasan yang lebih untuk mendefinisikan apa yang sedang saya usahakan. Intinya, untuk mengetahui itu tindakan cybersquatting atau bukan, maka harus ditanyakan dahulu kepada penjual, apa visi dan misi penjual. Wiki hanya menitik beratkan kepada Bad-Faith saja. Bagaimana dengan Good-Faith?

    Kalo tiba-tiba konsep bisnis anda berubah dan tidak sesuai dengan tangkapan layar saya diatas, berarti anda mengubah ide bisnis anda.
    –> Ide bisa datang kapan saja. Konsep bisnis bisa dibuat menjadi lebih perkasa lagi. Tangkapan layar biar saja dipampang, karena memang begitulah sejarahnya. Agar tulisan berimbang, saya sarankan agar Anda bisa selalu menulis Update-nya agar semua pembaca bisa mengetahui sepenuhnya. Dari awal sampai akhir. Jadi tidak sepotong-sepotong. Memang inilah yang menjadi tujuan para Blogger bukan?

    Mudah2an bukan karena tulisan saya.
    –> Tulisan-tulisan Anda bagus. Saya belajar dari mana saja. Termasuk dari Anda, Sedo, dan semuanya. Saya sedang belajar.

    Intinya? saya sih gak peduli anda mau ambil untung berapa pun dari domain yang anda register.
    –> Anda peduli dengan Content situs Anda, dan saya juga.

    It’s your business
    –> Benar. Ini bisnis saya. Urusan saya.

    saya cuma bisa tersenyum getir aja kalo sampai anda jual mencapai ratusan juta.
    –> Setiap nama domain punya karakteristiknya masing-masing. Sejarah hidup saya dan orang lain dulunya akan berbeda. Ada aksi dari pihak lain maka saya akan bereaksi. Banyak hal dalam penjualan nama domain. Saya akan tersenyum bangga apabila seorang bisa mengembangkan usahanya dengan nama domain yang dibelinya. Saya tersenyum untuk mereka. Tidak untuk orang-orang yang tidak ada kepentingan bisnis.

    Yah, mungkin cara pandang saya tentang “etika” beli domain di internet berbeda dengan cara pandang anda.
    –> Benar. Setiap orang berbeda. Tetapi intinya adalah bagaimana Anda bisa memahami yang menjadi pendapat saya dan saya bisa memahami apa pendapat Anda. Wiki juga produk manusia. Bisa jadi Wiki mengerti apa yang menjadi maksud atau tujuan kita, bisa jadi tidak.

    Ah, sudahlah. Biar pembaca lain yang menilai.
    –> Siapa saja saya perbolehkan.

    Saya doakan niat baik anda untuk bisa “bersilahturahmi” dengan orang2 yang memiliki paten domain tersebut bisa tercapai.
    –> Amin. Saya juga doakan Anda bisa berhasil dengan usaha yang sedang Anda usahakan. Baik dalam usaha “kerja” dan juga usaha “menulis”.

    Tetap berkreasi Mas Dudi.
    Sukses selalu 🙂

    RusliCyber.com
    – I Provide Domain Name for Your Business –
    Ahmad Rusli

  17. #36:

    Tetap berkreasi Mas Dudi. Pantang menyerah ok!!! 🙂

    RusliCyber.com
    – I Provide Domain Name for Your Business –
    Ahmad Rusli

  18. Lagi pada ngomongin apaan sih ?
    Buset, panjang amat yak (mudah2an termasuk komen urutan 100) 😛
    Udah dibilangin orang endonesa itu gak berminat ama yg namanya etika kok, lha wong yang jelas2 udah ada hukumnya aja masih banyak yg ngelanggar, apalagi cuma etika.

    Saya do’a kan juga mudah2an mas dudi bisa tetap “berkreasi”, masak cuman nulis doang ? Gak kangen bikin “kreasi” baru ta?

  19. #39: anu che, saya mau ‘berkreasi’ tapi nunggu denmas tjokro dulu lah. kalo kata orang jawa ora ilok lek sampe ndisiki denmas siji kae. denger kabar katanya sih januari ini. jadi, mari kita doakan bersama-sama aja dulu

  20. Hi Rusliâ„¢ lagi-lagi saya punya “kreasi” untuk ngomong.
    Pada dasarnya saya tidak peduli dengan nominal keuntungan anda.

    MENURUT sAYA…
    Anda melakukan “penjajahan intelektual” dan meneruskan warisan busuk “vandalisme” di negeri ini.

    Salam kenal buat kamu Rusâ„¢

  21. halah sama2 bakul domain aza rame….dasar ndeso! mbok wes….urus diri masing2 wae….ra becus ….ndeso!

  22. dra…..nomor teleponmu piro??

    buat siapa saja yg kenal indra wahyudi dimintai tolong untk mengirimkan info ttg keberadaanya k nomor tlp 081334746474
    email k ^ aja yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This is not spam