Lampuu Lhoknga

Dua hari berada di Banda Aceh belum sempat berjalan ke semua wilayah kotanya. Pertama kali datang langsung disambut sama Bapak Anjar dari Yayasan Airputih, kemudian diajak keliling dan diperkenalkan sama beberapa rekannya. Sore harinya diajak ke sebuah pantai, sayangnya tidak berhasil mendapatkan sunset karena cuaca yang mendung.

Baru satu kali ini saya menginjakkan kaki di bumi serambi mekkah dan baru kali ini pula saya melihat langsung sisa-sisa bekas tsunami. Namun satu tahun setelah kejadian tsunami sepertinya masih ada sisa-sisa eksotis yang terlihat dari Aceh dan saya yakin itu hanyalah sebagian kecil dari keindahan alam lainnya yang dimiliki Aceh.

Kemarin sore bersama Imron, Iqe dan Anjar, saya berkesempatan lagi mengunjungi ke pantai yang sebelumnya saya lihat. Dan kali ini saya berkesempatan untuk mendapatkan sunset walaupun tidak maksimal. Ternyata pantai yang saya kunjungi ini sering dipanggil dengan nama Lampuu (baca: Lam Pu Uk) Lhoknga. Pantai ini berlokasi di daerah Lhoknga Banda Aceh dan merupakan wilayah barat dari Kota Banda Aceh. Ombak tsunami yang masuk ke Kota Banda Aceh salah satunya berasal dari pantai ini.

Lampuu 1

Lampuu 2

Lampuu Lhoknga adalah pantai dengan pasir yang berwarna putih dan terlihat romantis pada sore hari kala matahari terbenam. Di pantai ini pula beberapa bule ataupun personil dari NGO asing terlihat bermain selancar disini walaupun ombak yang ada sebenarnya tidak terlalu besar. Di daerah ini pula makam massal 40.000 orang dengan kedalaman 60 meter berada. Seorang rekan berujar bahwa garis pantai yang ada sekarang ini maju 100 meter dari kondisi sebelum tsunami, bahkan Anjar bilang sebenarnya pantai yang saat ini saya injak adalah atap dari sebuah rumah. Hehehe, saya gak percaya dengan omongan Anjar sampai akhirnya saya melihat sendiri beberapa pondasi bangunan rumah diantara sela-sela pasir.

Lampuu 3

Lampuu 4

Terlihat diatas beberapa tangkapan gambarnya menggunakan HP Motorola E398, jadi mohon maaf kalo gak terlalu bagus. Selain itu adanya awan di horison pantai membuat sunset serasa kurang greng untuk dilihat. Tapi saya yakin dihari-hari mendatang pasti saya akan mengunjungi pantai ini lagi dan akan mendapatkan gambar yang lebih bagus. HARUS!

16 thoughts on “Lampuu Lhoknga

  1. Aku akan selalu merindukanmu mas,
    sering telepon ya dan jangan berbuat yang aneh-aneh.
    jangan lupa uangnya ditabung buat biaya……

    *VIA mode*

    *kabooooooooor*

  2. Met bersibuk ria mas end met menikmati keindahan Bumi Aceh. salam untuk temen2 disana ya. Jangan eh kalo ada perlu atao hal apa yang bisa di bantu call aja mas gpp.

    I am ready boss!

  3. Dasar arek gendeng..
    Tambah lama tambah gendeng
    Sekarang malah kumpul org2 gendeng
    Wis wis..
    Mengobati ternyata lebih sousah drpd mencegah.
    Hauhauhauahu
    E-D-A-N !

  4. wuihh seneng banget, semoga kerasan, rajin2 nabung bener apa yg di katakan oleh #1 dan inget jangan banyak *JAJAN*. eh jusron di sana juga?

  5. #!/Dudi/Gurnadi » Syariat Islam Di Aceh

  6. iya tuh aku kangen banget ama kampungku, :(udah 3 tahun neh belum pulang-pulang gimana domk….!

  7. kapan-kapan juga nikmati pemandangan di barak-barak, supaya semakin jelas kesan berada di Aceh.
    Ohya, kalo bisa sekalian menginap di barak, asal baik-baik minta izin, InsyaAllah di kasih.:p

  8. #!/Dudi/Gurnadi » Ternyata Offline Itu Menyenangkan

  9. buat nia, aku minta maaf atas semua yang udah terjadi. rasanya gak perlu di jelasin lagi, masalah begituan lumrah terjadi dalam hidup. tapi yang aku mau persahabatan kita gak akan pernah berakhir. sekali lagi maafin atas semuanya :-<

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This is not spam