Spam Karma 2.1 dan Statistik Bandwidth

Pada posting terdahulu saya pernah menjelaskan keinginan untuk mencoba plugin Akismet namun pada posting selanjutnya saya mengembalikan setting blog ini untuk menggunakan Spam Karma.

Ada dua alasan yang mendasari kenapa saya beralih kembali kepada Spam Karma antara lain :

1. Spam Karma jauh lebih pintar untuk memilah antara komentar yang spam dan yang bukan dan itu semua jarang sekali yang masuk ke dalam menu moderasi, sehingga Saya tidak disibukkan untuk mengapprove komentar-komentar yang masuk dalam daftar moderasi. Sedangkan ketika menggunakan Akismet, sering sekali komentar masuk ke dalam menu moderasi, sehingga Saya selalu disibukkan untuk mengapprove komentar.
2. Keyakinan Saya bertambah kuat untuk menggunakan Spam Karma ketika Akismet dapat dijadikan plugin untuk Spam Karma (Akismet menjadi pluginnya Spam Karma)

Tanggal 27 Desember 2005 ketika Saya mengupgrade engine blog ini menjadi WordPress 2.0 ternyata jumlah komentar saya tidak bertambah dikarenakan plugin Spam Karma, untung saja sudah ada yang membuat plugin kompatibilitasnya. Dilanjutkan pada tanggal 8 Januari 2005 Oskar Syahbana menuliskan bahwa Akismet memiliki kelemahan, walaupun Matt sendiri mengatakan telah mengantisipasi hal tersebut dan pada tanggal 11 Januari 2005 Spam Karma akhirnya merilis versi 2.1 dan tentu saja Saya memutuskan untuk tetap menggunakan Spam Karma dan melakukan upgrade serta menghapus Akismet dari blog ini. So, bye.. bye.. Akismet 😀

Andry bilang Kapan pindah ke TextPattern? :-j.

Sekalian Saya kasih statistik bandwidth blog ini, kok tumben naik ya? padahal baru tanggal 12 Desember 2005 padahal tulisan saya aja semakin berkurang. Ini buktinya:

Desember 2005

Desember 2005

Januari 2006

Januari 2006

Kenapa ya?

12 thoughts on “Spam Karma 2.1 dan Statistik Bandwidth

  1. Sama loh Mas, statistik ku buat bulan ini juga udah 2000++ padahal kalau dibandingkan tahun lalu, engga (eh belum) ada tulisan yang bermutu :)).

    Dan walaupun Matt sudah mengantisipasi hal tersebut, kok ya lebih confidence gitu, punya spam system yang reside di server sendiri dan settingannya pun bisa diatur sendiri.

    Sampe sekarang belum ada false positive tuh 🙂

  2. Ayolah, berpikir secara programming sedikid.

    Ada satu engine yang codenya sendiri sudah bloat parah, itupun masih butuh berjibun plugins.

    Engine yang lain, hanya butuh ‘tinkering in PHP’, minim plugin dengan fungsionalitas yang sama.

    Mau pilih mana ?

    Masalah spam, TxP memang sedikit berlebihan. Tapi ketimbang saya pusing-pusing dengan komparasi behavioristik antara SK2 dan Akismet, plus beban pikiran apakan diantara 20-30 spam perhari ada yang sebenarnya bukan spam (salah identifikasi)… saya mending sedikid defensif.

    (Lagipula, kalopun saya mau, bisa saja saya beri fasilitas trackback/pingback. Skipping forced comment preview juga bisa.)

  3. 🙂

    lilis ga terlalu ngerti apa yang di omongin
    untuk saat ini,bagi lilis itu bener2 hal yang bikin puyeng
    masih perlu waktu tuk ngerti karna lilis baru di dunia ini….

    🙂

  4. spam karma terlalu ketat kalo baru awal pasang mesti sering ngecek kadang ada temen sendiri komen juga dianggap spam 😀
    itu pengalaman saya akirnya tdk saya pakai lagi.

  5. #3: Sementara pake WP dulu deh, sampe nanti setelah bosen baru mikir pake TxP 🙂

    #7: saya belum pernah ngalamin false positive tuh. Mungkin harus ada yang dirubah settingannya kali? atau bisa jadi IP temen anda pernah nyepam kali? 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This is not spam